Tentu Omjay masih harus banyak membaca data, baik yang pro maupun yang kontra. Seharusnya aplikasi PMM itu bermanfaat untuk semua guru, dan bukan hanya guru PNS saja. Sehingga kebermanfaatannya akan terasakan untuk semua.
Selama ini belum ada hasil penelitian apapun kalau aplikasi PMM ini dapat meningkatkan kualitas guru dan meningkakan hasil pembelajaran siswa. BBGP Kemdikbudristek baru sebatas mensosialisasikan saja.
Semua itu masih bersifat asumsi. Bagi seorang peneliti, ini masih bersifat dugaan atau diduga aplikasi PMMÂ dapat meningkatkan kualitas guru di Indonesia. Hasilnya harus dilakukan penelitian yang obyektif. Jangan sampai guru menjadi korban Tirani aplikasi.
https://www.kompas.id/baca/opini/2024/01/20/tirani-aplikasi
Memang harus disadari, guru-guru kita masih banyak yang harus diupdate, sehingga mindset mereka bisa berubah yang dulunya manual menjadi digital. Dahulu berbasis kertas, sekarang tidak menggunakan kertas. Dahulu susah sekarang mudah.
Dari hasil survey kecil yang Omjay lakukan di berbagai WA Group guru TIK/Informatika, ternyata banyak guru yang tidak setuju bila sasaran kerja pegawai atau SKP guru dimasukkan ke dalam aplikasi PMM.
Tentu saja sebagai guru di sekolah swasta Omjay merasa heran, dan akhirnya berusaha untuk mencari tahu mengapa guru merasa terjajah aplikasi. Terlebih lagi yang tidak setuju justru guru-guru TIK/Informatika yang sudah terbiasa menggunakan komputer dan internet. Hal ini tentu saja membuat Omjay mencari tahu jawabnya.