Ketika guru merasa terjajah aplikasi adalah tulisan Omjay malam ini. Bulan Januari akan berakhir hari ini. Besok adalah bulan Februari. Omjay pasti akan pulang malam lagi. Seperti malam ini, masih di sekolah menunggu waktu ganjil genap kota Jakarta yang berakhir pukul 21.00 WIB.Â
Omjay pun teringat ketika memperjuangkan TIK yang dihapuskan dalam kurikulum 2013, dan kembali lagi dengan nama informatika di kurikulum merdeka. Kami diminta membuat naskah akademik dan kami serahkan langsung ke bapak Mendikbud, Prof. Dr. Muhadjir Effendi (Sekarang beliau menjadi menko PMK). Naskah akademik TIK kami arahkan menciptakan aplikasi.
Omjay membaca kembali tulisan guru blogger Indonesia di kompasiana. Sudah lebih dari 64.000 pembacanya. Entah kenapa, jari jemari ini ingin sekali menuliskannya. Menulis dengan hati akan bertemu dengan hati.
Sebenarnya saat ini, guru sudah terjajah aplikasi. Siapa yang hari ini tidak terjajah aplikasi? Bukankah kita tidak bisa terlepas dari aplikasi setiap hari? Namun, aplikasi PMM tidak seheboh aplikasi tiktok atau instagram. Sebab aplikasinya membuat banyak guru menjadi geram. Oh my God!
Omjay akhirnya memutuskan untuk membuka kembali channel youtube Tanya pak Doni saja.
https://www.youtube.com/watch?v=yghozzBBbP0
Bagi kami guru TIK atau informatika yang sudah terbiasa dengan berbagai aplikasi, rasanya biasa saja. Tidak seperti guru lainnya yang terpaksa harus mengeluarkan isi hatinya. Belum ditambah ngedumel guru, karena mereka harus merogoh kantongnya membeli kuota. Sebab internet sekolah tidak bisa diandalkan.
Omjay sangat setuju untuk kembalikan tugas guru sebagai pendidik dan pengajar. Tugas utama kami para guru adalah di kelas, dan melayani siswa dengan sepenuh hati. Guru harus mampu menjadi pemimpin pembelajaran di kelasnya.
Seorang pengurus PGRI memberikan komentar di wa group pengurus PGRI:
Guru Zaman Sekarang Rajin dan tak kenal waktu Mengikuti Pelatihan dan Seminar Online, dan tak jarang ada yang sampai sudah lupa atau menyita jam Mengajar.  Kalau masuk mengajar kadang masih terlambat. Tapi kalau ikut Online tidak kenal waktu pagi, siang, sore malam bahkan subuh. Guru zaman sekarang  dituntut banyak Kirim ini itu secara online, isi link, kirim data, jawab angket dan banyak lagi secara Online. Bahkan Guru zaman sekarang bisa dinilai dan dianggap sudah Hebat, Terampil dan Kompeten hanya karena dinilai dari keaktifannya di ONLINE Tak perlu dilihat secara langsung di lapangan bagaimana keterampilannya mengajar dalam kelas, cara penanaman pelajaran secara langsung kepada murid, tidak perlu menilai sikapnya secara langsung, tidak perlu melihat secara langsung kerajinannya dan kedisiplinannya masuk kerja, KARENA PENILAIAN GURU SEKARANG DILIHAT DARI KEAKTIFANNYA DI ONLINE. JADI ZAMAN INI ADALAH GURU ZAMAN ONLINE, PAHLAWAN ONLINE
Sekalipun masih sangat muda dan belum banyak pengalaman tetapi jika seorang guru bisa Online dan lolos ikut Online² Guru Penggerak, maka dia akan menjadi Kepala Sekolah sekalipun baru mengabdi 2 atau 3 tahun. Akan memimpin Guru yg sudah punya pengalaman mengabdi puluhan tahun.
Yaaa..... ITULAH GURU ZAMAN ONLINE
Seorang guru berkomentar di video guru terjajah aplikasi. Katanya, "Bener e-kinerja PMM tolong dihilangkan segera supaya guru bisa tenang dalam mendidik siswanya. Kami setuju sekali dengan video ini , supaya ditonton seluruh guru di Indonesia, dan agar tahu menterinya yang kurang mengerti pendidikan."
Apakah benar mendikbudristek Nadiem Makarim tidak mengerti pendidikan? Rasanya tidak begitu, kalau kita menonton video kegiatan mas menteri di instagramnya.
https://www.instagram.com/nadiem_makarim__/
"Mulai aja dulu, kalau kamu tidak mulai, maka kamu tidak berada di sana", begitulah kalimat motivasi yang Omjay baca dalam akun instagram beliau.Â
Omjay baru sekali bertemu mas menteri, jadi ingin sekali berdiskusi dengan beliau untuk membahas masalah guru yang merasa terjajah aplikasi. Semoga segera ada solusi di pemerintahan presiden Jokowi.
Seorang guru memberikan komentar di Video terjajah aplikasi:
"Guru-guru sekarang merasa terjajah oleh administrasi yang serba aplikasi, dan para siswa benar-benar merdeka belajar tanpa didampingi oleh guru mereka, sebabnya guru-guru sedang berburu sertifikat online demi sukses bisnis aplikasi, terimakasih bapak sudah mewakili guru- guru, semoga pihak pemegang kebijakan mendengarnya, Aamiin."Â
Ketika guru merasa terjajah aplikasi, maka guru harus mulai memerdekakan diri. Aplikasi dibuat oleh para programer untuk memudahkan kerja manusia, dan menyenangkannya.
Lihatlah anak-anak kita saat ini. Mereka sangat senang bermain games. Tiada hari tanpa bermain games. Sebab aplikasinya sangat menyenangkan dunia anak.
Seharusnya aplikasi PMM yang dibuatkan oleh kementrian pendidikan dan kebudayaan, riset, dan teknologi harus menyenangkan semua guru. Bukan hanya guru PNS saja, tetapi juga guru non PNS. Bukan juga hanya untuk guru penggerak kemdikbudristek.
Sejatinya semua guru adalah guru penggerak. Guru yang sebenarnya penggerak adalah guru yang fokus mengajar dan mendidik. Bukan guru yang ngadep laptop terus menerus, dan meninggalkan siswa. Guru sibuk dengan laptop untuk menambah poin.
Demikianlah kisah Omjay malam ini. Semoga bermanfaat baut eh buat pembaca kompasiana tercinta. Ketika guru merasa terjajah aplikasi, maka guru harus mampu memerdekakan diri. Tolong dan tolong bapak Presiden Jokowi segera selesaikan masalah ini, para guru sudah resah, dan banyak kelas yang kosong.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H