Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Mengapa Kebocoran Data Bisa Terjadi?

30 November 2023   21:54 Diperbarui: 1 Desember 2023   06:38 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa kebocoran data dapat terjadi? Inilah informasi yang Omjay dapatkan dari radio elshinta Jakarta tadi pagi. Lemahnya regulasi dari pemerintah menjadi salah satu sebab kebocoran data.

Omjay mendengarkan informasinya dalam perjalanan ke sekolah Labschool. Tempat dimana Omjay dkk guru lainnya mendapatkan penghargaan sebagai guru berdedikasi dari rektor Universitas Negeri Jakarta atau UNJ.

Omjay baru tahu informasi tentang kebocoran data. Keamanan data kita memang sedang banyak dipertanyakan orang. Padahal sudah ada undang-undang perlindungan data pribadi. Rendahnya kesadaran keamanan siber juga membuat data kita mudah dibobol.

Anda bisa baca lengkapnya di https://verihubs.com/blog/kebocoran-data/

Para hacker berusaha menembus data dari server lembaga pemerintah. Termasuk juga komisi pemilihan umum atau KPU. Pemerintah harus mampu menjaga data para warganya. Juga harus ada penegakan hukum untuk mereka yang mencuri data.

Berikut ini informasi yang omjay dapatkan dari youtube kompas.tv di https://www.youtube.com/watch?v=_wiPN0ZLDgY.

JAKARTA, KOMPAS.TV - Warganet dihebohkan dengan dugaan bocornya 204 juta data pemilih di situs resmi milik KPU. Data yang diduga milik KPU dibocorkan oleh akun bernama Jimbo di Breach Forums pada 27 November. Peretas Jimbo juga melampirkan 500 ribu sampel data pemilih hingga yang berada di luar negeri, mulai dari NIK, tanggal lahir, hingga alamat. Jimbo mengeklaim memiliki lebih dari 250 juta data pemilih dan dijual sebesar 74 ribu dollar Amerika Serikat atau Rp1,14 miliar. KPU bersama Bareskrim, BSSN, BIN dan kominfo tengah menelusuri  kebenaran informasi itu. Kominfo menanggapi soal dugaan kebocoran data pemilih di situs resmi KPU. Kominfo telah menerjunkan direktorat jenderal aplikasi informatika atau APTIKA untuk menelusuri dugaan kebocoran data pemilih. 

Semoga informasi ini tidak benar dan KPU mampu mengelola data pemilih dengan baik. Sebab kalau sampai data pemilih diambil oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab bisa gawat. Data pemilih bisa disalahgunakan. Kita harus mengawal KPU.


Kita sudah diberitahu untuk mengamankan data pribadi. Caranya dengan membuat password yang tidak mudah diketahui orang. Namun, kalau data kita justru disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, maka akan merugikan kita.

Pemerintah harus segera mengamankan data penting warganya. Server bisa diretas oleh para hacker jahat yang ingin memiliki data kita dan menjualnya kepada orang yang membutuhkan data.

Mengapa data kita di lembaga pemerintah bisa bocor? Sebab keamanan data yang disimpan pemerintah mudah sekali diketahui oleh para hacker seperti bjorka. Pemerintah harus mempekerjakan para programmer yang jago untuk mengamankan data.

Seperti data di bank yang tidak mudah diretas. Walaupun kita pernah mendengar data nasabah salah satu bank pemerintah diretas oleh hacker yang tidak bertanggung jawab.

Data pribadi itu penting. Oleh karena itu setiap pribadi wajib mengamankan datanya. Jangan biarkan data anda diambil oleh pihak-pihak yang menyalahgunakan data anda seperti nomor Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Hal yang sekarang terjadi adalah banyak orang sudah mengamankan data pribadi. Namun ternyata data pribadi itu dapat diambil alih oleh para hacker jahat. Seperti data nasabah atau data pemilih di Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Mereka para hacker jahat mampu menembus keamanan data server lembaga pemerintah. Semoga semakin banyak hacker baik yang mampu mencegah kejahatan keamanan data. Keamanan data siber memang harus menjadi perhatian serius pemerintah. Dalam hal ini kementrian komunikasi dan informatika (KOMINFO).

Demikianlah kisah Omjay kali ini tentang keamanan data. Mulai besok akun langganan premium Kompasiana akan berakhir. Omjay akan kembali melihat iklan yang akan bertaburan di Kompasiana. Semoga Omjay bisa mengikuti kembali Kompasiana premium dan membaca Kompasiana tanpa iklan. Mohon doanya ya!

Salam blogger persahabatan

Omjay

Guru blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

sumber gambar dokpri 
sumber gambar dokpri 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun