Lindungi guru Indonesia. Itulah permintaan Omjay mewakili semua guru di Indonesia. Jangan ada lagi kasus guru dipukul atau diperlakukan kurang baik oleh murid/siswa dan orangtuanya. Seperti kasus pak Zaharman di Bengkulu. Matanya menjadi buta akibat di ketapel oleh orang tua murid/siswa.
Di Sumbawa Barat pak Akbar seorang guru honor diadili dan dituntut uang sejumlah Rp 50 juta oleh orangtua siswa hanya karena meminta muridnya sholat eh salat. Beritanya ada di sana.
Ayo kita lindungi guru Indonesia. Itulah diskusi Omjay dengan istri tercinta. Istri sudah mulai mengantuk setalah seharian kita berlibur di Cisauk. Semenjak Intan anak pertama menikah, kami sering berlibur ke Springhill yume Lagoon Cisauk Tangerang yang berbatasan dengan wilayah Bogor. Kisahnya ada di sini.
Selain berlibur ke Cisauk kita juga sering berlibur ke Bandung. Alhamdulillah sekarang ada kereta cepat Jakarta Bandung. Anak dan istri sudah menikmati kereta cepat Bandung Jakarta. Nanti hari Jumat Omjay baru bisa menikmatinya.
Akhirnya tiket gratis kereta cepat Jakarta Bandung Omjay dapatkan! Alhamdulillah Omjay bisa menikmatinya hari Jumat nanti.
Wahai bapak ibu pejabat pemerintah Indonesia. Segera lindungi bapak ibu guru Indonesia dari kekerasan fisik dan tuntutan hukum dalam mendisplinkan anak. Kami mendidik putra putri bapak ibu dengan hati dan kasih sayang orangtua kepada anaknya.
Apa yang harus dilakukan? Segera dibuat aturan yang membuat guru Indonesia terlindungi dari tuntutan hukum bila mendisiplinkan anak di sekolah. Tentu semua itu harus dilakukan dengan duduk satu meja dengan para pemangku kepentingan. Sehingga tak terjadi lagi kasus seperti pak Akbar di Sumbawa Barat yang dituntut oleh orang tua murid/siswa di pengadilan hanya karena menyuruh muridnya Sholat/salat berjamaah.
Dimana sebaiknya aturan itu diterapkan? Aturan itu diterapkan di semua sekolah Indonesia. Ketika awal tahun ajaran baru sudah ada kesepakatan antara guru di sekolah dan orangtua murid yang menitipkan anaknya untuk dididik di sekolah. Buat tata tertib sekolah yang sudah ditandatangani oleh orangtuanya dan bermaterai Rp.10.000.
Mengapa tata tertib sekolah penting dibuat? Untuk membuat aturan disiplin siswa secara tertulis tentang kegiatan yang dilakukan di sekolah. Kalau semua itu sudah dibuat oleh sekolah, maka ketika ada siswa yang melanggar tata tertib, maka akan mendapatkan sanksi sesuai dengan yang tertulis dalam tata tertib tersebut.