Saya sendiri..yang masuknya sebagai anggota IIDI..dari mulai beberapa pintu ... pintu pertama... sebagai istri guru agama SD pintu kedua sebagai istri guru SMA..dan pintu ketiga sebagai istri dosen IAIN....Alhamdulillah perjalanan itu semua saya syukuri.
Saat itu pula...saya..harus gigih untuk meraihnya..dengan memberikan semangat kepada sang Suami. Dan sampailah saya disini resmi sebagai anggota IIDI. Cuma sayangnya karena sesuatu hal saya tidak bisa aktif di acara acaranya. Seperti acara arisan-arisan, piknik-piknik, makan-makan, dan acara lainnya.
Saya mendukung karier suami sebagai dokter  hanya sedikit menulis...di majalah..IIDI dan seabrek kegiatan sosial mandiri dari hari ke hari dan dari waktu ke waktu. Aktifitas seratus persen saya pusatkan di rumah.
Dari mulai menjadi :
- guru ngaji ( baca Alqur'an)
- guru masak
- guru senam
- guru nyari duitÂ
- guru nulis
- guru attitude
- guru salon
- dll
Banyak menjadi guru...GURU APA SAJA YANG MEREKA MINTA, maklum murid-muridnya dari kelas bawah.....Seperti istri tukang jamu... becak...parkir...dan lain-lain.Â
Saya mengajarkan apa saja yang mereka minta.....alias GURU BORONGAN DAN GRATIS
Contoh cari duit, pertama saya tanya senengnya apa? masak katanya, ya sudah ayo sekarang membuat makanan misalnya bakwan.....harga bahan berapa ongkos tenaga berapa harus jadi berapa terjual dengan harga berapa....sayapun tidak segan untuk menjualnya....
Dan setelah bisa mencari duit tidak boleh meminta duit suami...Karena duit suami adalah milik ibunya, dikasih Alhamdulilah tidak juga Alhamdulilah.
Tidak segan pula saya menjualkan hasil karya mereka berupa apa saja yang saya ajarkan. Dari bekal sebagai anggota IIDI apapun yang saya tangani semua jadi...hingga saya diberi kepercayaan oleh Depnaker untuk memberikan ijazah pada semua murid-murid saya......ALHAMDULILAH.
Tak lari gunung dikejar dan juga tak salah bunda mengandung sesuatu yang dijalankan atas dasar ketulusan ..kejujuran...dan keikhlasan ..akan.....disaksikan langsung oleh SANG MAHA PENCIPTA....adalah betul.
Seperti juga janji Tuhan  kepada  hambanya. Dalam bahasa jawa, Sing sopo wonge tawakal marang aku( ALLOH )bakal dak paringi opo wae pindo samudro