Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Liputan Tata Kelola Internet dari IGF Kyoto Jepang

9 Oktober 2023   09:44 Diperbarui: 9 Oktober 2023   10:50 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar Donny BU

Mas Ndoro Kakung menyampaikan info di WA Group Siberkreasi, "Pasang ChatGPT dan plugin biar nanti dapat ringkasannya saja dalam bahasa Indonesia. Itu wakil dari Uni Eropa? Sepertinya POV dia konservatif sekali". 

Sebenarnya, AI as teknologi supposed to be neutral. bener, AI adalah bagaimana dia di develop dan digunakan. Tapi how to develop, manage dan use wisely,  belum ada aturannya hingga saat ini. Sementara itu, AI makin gila-gilaan perkembangannya, for good and bad. Bahkan diindikasikan AI sudah bisa generate sendiri bahasa program (robot) yang hanya dapat diketahui oleh sesama AI lainnya.

Kita mungkin lebih kerap melihat AI sebatas pada apps "lucu2an" di gadget kita. Tapi sesungguhnya, risiko generative AI seperti gunung es. Itulah yang harus kita waspadai.

Input sumber gambar donny BU
Input sumber gambar donny BU
Wow saking "ngeri"-nya AI, sampai-sampai Bill Gates, Elon Musk dan Mark Zuckerberg membuat pertemuan khusus belum lama berselang. Mereka padahal jawara2 teknologi dunia. Beritanya dapat dibaca di bawah ini.

https://edition.cnn.com/2023/09/13/tech/schumer-tech-companies-ai-regulations/index.html

Nah, kalau AI yang semisal untuk luculucuan kayak faceswap, bikin avatar, chatgpt, mungkin risiko damage-nya tidak seberapa (walau bisa u/ generate deep fake jg).

Tetapi ini ada isu mendasar tentang AI sebagai sebuah teknologi yang luar biasa bak "tsunami" teknologi, tanpa kita punya persiapan sekoci pengaman. Infonya bisa dibaca di bawah ini.

https://www.thestreet.com/technology/ai-meeting-capitol

Kemarin kami diskusi banyak tentang ini bareng temen2 prosa.ai. Terminator mindset (merujuk ke film Terminator) memang tidak bisa dihindarkan. Kita dibesarkan dengan narasi & fiksi tentang teknologi yang menguasai manusia. Padahal sejatinya teknologi itu hanya alat bantu saja. Ini topik yang menarik & perlu untuk terus dielaborasi sama-sama.

Betul, kayak jaman internet sehat dulu dikenalkan tahun 2002. Dunia ternyata sedang tidak baik-baik saja. Setidaknya demikian yang dirasakan oleh para pihak yang bergelut di isu Artificial Intelligence (AI). Untuk itulah di Internet Governance Forum (IGF) 2023 di Kyoto, sejumlah tokoh dunia hadir, berdiskusi untuk secara bersama menghadirkan tata Kelola pengembangan dan penggunaan AI yang bertanggung-jawab, bermanfaat dan bermakna.

Mari kita ikuti diskusi yang disampaikan antara lain oleh Bapak Internet Dunia Vint Cerf, Wakil Menteri Komunikasi Indonesia Nezar Patria, penerima Nobel Perdamaian Maria Ressa dan sejumlah pimpinan tinggi multi stakeholder dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun