Seorang kawan dari lulusan guru penggerak menyampaikan pesan. "Hapuskan saja aplikasi PMM dari ponselmu!".
Omjay kaget dibuatnya. Sebab sebagai seorang guru penggerak harus punya aplikasi PMM supaya dapat membagikan ilmu dan pengalamannya melaksanakan praktik baik atau best practice kepada guru lainnya. Sebagai platform edukasi dan teman penggerak, PMM meningkatkan kualitas kompetensi pendidik di Indonesia. Itulah yang Omjay ketahui dari aplikasi ini.
Merdeka Mengajar (kemdikbud.go.id)Â
Saat ini Kemdikbudristek sedang mengadakan lomba apresiasi GTK Kemdikbudristek tingkat nasional. Semua video dan naskahnya sudah harus di posting di aplikasi PMM Kemdikbudristek.Â
Bapak ibu Yth. Apresiasi GTK Kemdikbudristek sudah dibuka pendaftarannya.
Ayo kita ikutan lombanya tahun 2023 ini. Siapa tahu anda juaranya tahun ini. Jangan lupa upload video dan naskahnya di aplikasi PMM. Platform Merdeka Mengajar atau PMM memberikan akses ke beragam artikel dan video pembelajaran serta contoh-contoh Perangkat Ajar.
https://video.kompasiana.com/wijayalabs/651644854addee782c4cbef2/apresiasi-gtk-kemdikbudristek-2023
Ayo ikutan lomba GTK Kemdikbudristek tahun 2023. Jangan lewatkan kesempatan emas ini. Ojo lali Yo!
Omjay sendiri merasakan kebermanfaatan adanya aplikasi PMM. Program eh platform merdeka mengajar atau PMM harus terus berlanjut dan sesama guru bisa membagikan pengalamannya dengan berbagai macam praktik baik. Bisa dalam bentuk video dan dalam bentuk artikel. Guru juga bisa bergabung dalam komunitas belajar.
Di dalam komunitas belajar kita bisa saling membuat informasi dan berinteraksi seperti temu penulis yang ada di Kompasiana. Enaknya kalau di Kompasiana bisa lebih hidup karena bisa saling memberikan komentar. Kalau di aplikasi PMM, penulis hanya bisa membaca komentar dan tidak bisa menjawab komentar.
Melalui aplikasi PMM, Kawan-kawan guru juga bisa melakukan pelatihan mandiri dan mengirimkan bukti karya di aplikasi PMM. Kemudian dapat memberikan komentar di bukti karya yang dibagikan penulisnya. Hanya saja tidak bisa saling berkomentar dan langsung berinteraksi seperti di Kompasiana. Ekosistem PMM memudahkan para pendidik mengakses informasi, referensi, serta inspirasi.Â
Begitu juga bila kawan-kawan ingin menuliskan komentar di aplikasi PMM. Kawan-kawan harus daftar dulu dan punya aplikasi PMM di HP. Kawan-kawan sudah bisa masuk ke aplikasi PMM bila memiliki akun email belajar.id.
Jadi mereka yang belum punya akun email belajar.id tidak bisa menggunakan aplikasi PMM dan berinteraksi dengan aplikasi PMM. Di dalam menu pengembangan diri, ada pelatihan mandiri, komunitas, seleksi kepala sekolah, dan uji kompetensi.
Kemudian di dalam menu inspirasi ada video inspirasi dan bukti karya. Dalam bukti karya, kawan-kawan dapat membagikan artikel, bahan ajar, kepemimpinan sekolah, praktik baik, praktik pembelajaran, RPP/Modul Ajar, dan lainnya.
Jadi, jangan hapuskan aplikasi Platform Merdeka Mengajar atau PMM di ponselmu. Mulailah menyempatkan diri belajar secara mandiri. Kemudian buatlah video dalam rangka berbagi praktik baik dalam implementasi kurikulum merdeka (IKM).Â
Omjay telah membagikannya di link berikut ini melalui aplikasi PMM. Silahkan diberikan komentar dan saran serta tanggapannya. Ingin tahu apa saja yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan dari karya ini? Bagikan karya ke rekan guru untuk mendapat umpan balik.Â
https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/video/399208Â
Demikianlah sedikit kisah Omjay kali ini tentang pemanfaatan aplikasi PMM di ponsel dan bisa juga dibuka lewat laptop. Semoga bermanfaat buat pembaca Kompasiana. Mulailah belajar mandiri melalui aplikasi PMM dan jangan hapus aplikasi PMM di ponselmu.
Salam blogger persahabatan
Omjay
