Bolehkah anak presiden menjadi ketua umum partai?
Boleh saja dan tak ada yang melarang. Hanya saja banyak orang bertanya. Duitnya dari mana? Apa bisa seorang anak muda punya uang sebanyak itu?
Tentu saja duitnya dari hasil usaha sendiri sebagai seorang pengusaha. Tidak minta sama bapaknya yang menjadi presiden. Sempat juga ramai. Katanya aji mumpung.
Hanya saja orang lantas curiga. Masih muda, gagah, sudah menjadi pengusaha kaya. Tentu ini bisa jadi karena koneksi bapaknya yang menjadi presiden RI. Apalagi berkuasa selama dua periode. Begitulah kira-kira omongan orang di media sosial.
Memang serba salah menjadi anak seorang presiden. Ikut aktif di partai politik jadi omongan. Tidak aktif dibilang asyik dengan dirinya sendiri. Jadi, pesan Omjay ke mas Kaesang adalah jadilah dirimu sendiri dan tak usah pusing dengan omongan orang lain. Niatkan karena Allah. Berjanjilah kepada diri sendiri untuk berbakti kepada ibu Pertiwi.
Mungkin itu yang dialami oleh mas Kaesang. Putra bungsu presiden Jokowi. Beliau menerima tawaran menjadi ketua umum partai solidaritas Indonesia yang disingkat PSI. Jabatan yang cukup bergengsi dalam dunia perpolitikan Indonesia. PSI termasuk partai baru yang banyak diminati anak muda Indonesia.
Hidup ini memang pilihan. Kita harus menghormati pilihan seorang anak presiden. Seperti halnya Omjay yang memilih hidup menjadi guru. Tak terasa sudah lebih dari 30 tahun. Omjay senang dan bergembira menjadi guru di SMP Labschool Jakarta.
Omjay sudah tahu menjadi guru itu gajinya tidak besar. Namun Omjay dan kawan-kawan guru lainnya bisa menjadikan muridnya seorang presiden dan bahkan ketua partai politik. Juga profesi lainnya.
Jadi janganlah iri dengan kesuksesan orang lain. Kita mah nganan aja sebab bukan anak presiden ha-ha-ha.
Gitu aja kok repot!