Kompasiana memberikan topik pilihan. Soal pilihan ganda masihkah disuka? Itulah yang menjadi kisah Omjay kali ini. Semoga bisa menjadi kontribusi pemikiran buat kita dalam membuat dan menjawab soal. Di sekolah kami, selain latihan soal, siswa juga dilatih untuk melakukan presentasi kartul sehingga mereka terbiasa mengungkapkan gagasan atau pemikirannya baik secara lisan maupun tulisan. Budaya ilmiah sudah kami ajarkan dari sejak SMP.
Dari mulai jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi, soal pilihan ganda selalu digunakan. Bahkan dalam tes seleksi PNS dan tes penerimaan pegawai. Mengapa hal itu terjadi? Sebab soal pilihan ganda memudahkan pembuat soal dalam mengoreksi jawaban. Apalagi bila jumlah penjawab soal banyak. Perlu waktu cukup lama untuk memeriksanya.
Soal pilihan ganda dipilih karena lebih mudah mengoreksinya daripada soal uraian atau essai. Itulah pengalaman Omjay setelah lebih dari 30 tahun menjadi guru. Pernah juga Omjay mengoreksi jawaban soal dengan cara manual. Namun, seiring perjalanan waktu, teknologi semakin canggih. Soal bisa dibuat secara online dan dijawab dengan menggunakan komputer.
Guru juga masih banyak yang belum terlatih dalam membuat soal pilihan ganda, sehingga wajar saja bila terlihat soal yang diberikan kurang berkualitas dan membuat siswa kurang berpikir kritis.
Tentu ada kelebihan dan kekurangan dalam soal pilihan ganda. Kelebihannya adalah sangat mudah mengoreksinya dan kekurangannya adalah penjawab soal bisa dengan asal menjawab pilihan tanpa mikir. Jawabannya tentu saja belum tentu benar. Cuma berharap keberuntungan saja. Orang bilang hanya itung kancing, hehehe.
Sewaktu ikut seleksi calon guru penggerak, soal yang dibuat oleh panitia menggunakan soal essai. Cukup pusing juga menjawabnya. Buat guru yang tak terbiasa menulis, menjawab soal uraian sampai 500 kata adalah sebuah perjuangan. Hal itu juga pernah omjay ujikan kepada siswa di SMP Labschool Jakarta. Ternyata hanya siswa yang pintar saja dan terbiasa menulis yang bisa menjawabnya.
Apa itu tes atau soal pilihan ganda? Soal atau Tes pilihan ganda adalah seperangkat soal atau tes yang setiap jawabannya atau butirnya menyediakan pilihan jawaban dan salah satu pilihannya adalah jawaban yang benar, sedangkan yang lainnya digunakan sebagai jawaban pengecoh. Jadi penjawab soal harus membaca soal dengan teliti setelah itu baru memilih salah satu jawaban yang benar.
Dalam pilihan ganda ada juga soal kompleks. Berbeda dengan pilihan ganda biasa, pilihan ganda kompleks adalah soal yang terdiri dari beberapa pertanyaan eh pernyataan yang nantinya harus dipilih. Biasanya para peserta tes atau ujian diminta untuk memberikan tanda centang atau ceklis pada kotak yang disediakan.
Sekarang ini sudah diberlakukan kurikulum merdeka. Di mana siswa berkewajiban mengikuti Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan survei karakter (SK) sebagai ujian. Nah, ujian adalah sekumpulan pertanyaan yang harus dijawab atau tugas yang harus dikerjakan, yang akan memberikan informasi mengenai aspek psikologis tertentu (sampel perilaku) berdasarkan jawaban yang diberikan individu.Â
Pada AKM, terdapat lima jenis soal yang harus dikerjakan siswa. Di sana ada pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, bentuk soal menjodohkan, bentuk soal isian atau jawaban siangkat, dan soal essai atau uraian. Jadi benar juga kata Maudy Ayunda. Soal jangan soal pilihan ganda saja dan itu sudah dilakukan dalam kurikulum merdeka. Oleh karena itu, agar dapat sukses dalam mengerjakan ujian, semua siswa atau murid harus giat belajar dan berlatih mengerjakan soal.
Demikianlah kisah omjay kali ini. Semoga bermanfaat buat pembaca kompasiana. Soal pilihan ganda sampai saat ini masih menjadi primadona di sekolah dan perguruan tinggi. Persoalannya bukan pada soal pilihan ganda atau bukan. Persoalannya adalah apakah kita sudah belajar sebelum ujian? Apakah guru yang membuat soal juga sudah terlatih dalam membuat soal? Kalau sudah belajar dan membaca materi ujian dengan baik, pastilah kita bisa menjawabnya. Baik soal pilihan ganda ataupun soal uraian atau essai.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H