Kawan-kawan, kisah omjay kali ini tentang pentingnya literasi digital diajarkan dari pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi. Semoga bermanfaat buat pembaca. Kawan-kawan kompasiana yang tercinta. Di dalam tulisan omjay terdahulu, Omjay sudah menulis tentang kegiatan gerakan nasional literasi digital.
Semoga kawan-kawan sudah membaca tulisan di atas ya! Jadi bisa nyambung dengan tulisan di bawah ini, hehehe.
Literasi digital atau kemolekan eh kemelekan digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, ... Wikipedia. Anda bisa membaca secara lengkap di Wikipedia.
https://id.wikipedia.org/wiki/Literasi_digital
Literasi digital itu sama pentingnya dengan membaca, menulis, berhitung dan disiplin ilmu lainnya yang terus berkembang. Oleh karena itu Siberkreasi selalu mengkampanyekan gerakan nasional literasi digital.
Gerakan nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi membuka acara Podcast beberapa waktu lalu. Tamu perdana Podcast Literasi Digital Siberkreasi adalah Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika.Â
Di dunia Teknologi Informasi, Pak Sem, begitu panggilan akrab beliau, bukanlah orang baru karena beliau banyak terlibat dan tahu betul perkembangan dunia teknologi informasi di Indonesia sejak masa-masa awalnya dan pastinya beliau sosok yang tepat buat mengawali bahasan Literasi Digital ini.Â
Di episode tersebut Pak Sem blak-blakan cerita soal kenapa literasi digital itu perlu dan penting demi menciptakan ruang digital yang lebih baik bagi semua orang. Beliau punya analogi yang sangat menarik  dengan mengibaratkan bahwa Indonesia ini sedang bersiap pindah kapal dari yang bermesin analog ke kapal digital yang bermesin "warp" yang jauh lebih cepat.Â
Wah, Pak Sem ini rupanya penggemar Star Trek juga ya! Nah, justru menjelang pindah kapal itu, kata Pak Sem, semua penumpangnya harus disiapkan tanpa pandang bulu. Â Lebih seru dengarkan obrolan Pak Sem dengan Pradipta Nugrahanto di episode podcast literasi digital kali ini.
Â
Paul Gilster mendefinisikan literasi digital sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dari berbagai sumber dengan sangat luas yang diakses melalui piranti komputer. Sedangkan UNESCO sendiri menguraikan bahwa literasi digital adalah kecakapan yang tidak hanya melibatkan kemampuan penggunaan perangkat teknologi, informasi dan komunikasi, tetapi juga melibatkan kemampuan untuk dalam pembelajaran bersosialisasi, sikap berpikir kritis, kreatif, serta inspiratif sebagai kompetisi digital.Â
Seharusnya materi literasi digital sudah harus masuk dalam kurikulum pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi. Namun, kebijakan yang dibuat oleh pemerintah masih belum tegas dan terukur. Kita masih kurang tepat mengambil kebijakan. Akibatnya banyak anak Indonesia menjadi korban.
Kita harus memanfaatkan aplikasi digital yang ada secara bijak dan harus mampu mengolah berita yang ada dengan baik. Jangan sampai kita terkena berita hoaks dan tidak bisa teruji kebenarannya.
Gerakan nasional literasi digital terus dikampanyekan dengan berbagai cara. Salah satu caranya adalah dengan mengadakan kegiatan festival Literasi Digital. Â Misalnya dengan mendatangkan bintang tamu atau artis terkenal ibukota.
Berbagai upaya terus dilakukan oleh ikatan guru informatika PGRI. Mereka akan mengadakan kegiatan olimpiade TIK dan informatika nasional yang kelima dengan tema literasi digital untuk masa depan. Sayang sekali informasi tersebut dihapus oleh admin Kompasiana yang tak paham dengan gerakan nasional literasi digital.
Demikianlah kisah Omjay kali ini. Semoga bermanfaat buat pembaca Kompasiana.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H