Kita menikah untuk mendapatkan keturunan. Kita menikah agar kelak memiliki anak yang sholeh dan Sholehah. Bagaimana kalau tidak mendapatkan keturunan? Kita bisa mengambil anak dari orang lain dan mengadopsinya menjadi anak sendiri.Â
Lalu bagaimana kalau setelah menikah kita bercerai? Ini pasti ada sesuatu yang sulit untuk dihindari kembali menyatu. Hati yang menyatu menjadi terbelah dan sulit untuk dikembalikan.
Pagi ini hari Minggu, 27 Agustus 2023 sekitar pukul 11.00 wib kami sekeluarga hadir dalam pernikahan Lucky dan Puti. Beliau anak dari Bapak dan Ibu Edi tetangga kami. Istri tak bisa hadir karena menemani kakaknya yang sedang sakit di kota Bandung.
Dari rumah kami tak tahu persis tempat lokasi pernikahan sehingga malah menjauh lewat tol padahal sudah pakai google map. Ternyata lokasinya di seputaran jalan I Gusti Ngurah Rai, Kranji Bekasi. Jalan yang biasa Omjay lalui sewaktu masih pengantin baru.
Alhamdulillah sampai lokasi acara pernikahan, sudah ramai. Aula Masjid Nurani di Kranji sudah dipenuhi para undangan. Senang sekali melihat pasangan pengantin yang baru saja melaksanakan ijab dan kabul pernikahan. Mereka sudah sah sebagai sepasang suami istri.
Apa yang membuat sepasang kekasih hati menikah?Â
Mereka sudah menemukan kecocokan hati dan kemudian menikah di depan penghulu. Mereka saling berjanji dan melengkapi sebagai sepasang suami istri.
Mengapa sepasang manusia menikah?Â
Sepasang suami istri menikah karena mereka ingin membangun rumah tangga yang sakinah warahmah. Didalamnya ada rasa kasih dan sayang. Rumahku menjadi surgaku.
Siapa saja yang wajib menikah?
Semua orang yang sudah aqil baliq atau sudah dewasa diwajibkan untuk menikah. Bagaimana kalau sudah berusia tua tapi masih menjomblo? Tatap sabar dan ikhtiar, suatu saat pasti akan bertemu dengan jodohnya.
Bagaimana rasanya menikah?
Menikah itu enak dan kita menjadi orang yang saling melengkapi antara suami dan istri. Dalam pernikahan itu ada kompromi suami istri. Saling berbagi tugas dan memahami.
Kapan sebaiknya kita menikah?
Sebaiknya menikah diusia muda. Omjay menikah diusia 25 tahun dan menikahkan anak di usia 50 tahun. Jadi saat pensiun nanti anak-anak sudah besar semua dan bekerja secara mandiri.
Dimana kita menikah?
Kita tak pernah tahu dimana kita menikah. Omjay sendiri menikah di Bandung pada 8 Maret tahun 1998. Omjay tak pernah tahu siapa jodoh Omjay. Alhamdulillah Allah mempertemukan seorang gadis dari Bandung. Kami pun menikah dan mempunyai dua orang putri. Intan dan Berlian.
Jadi kalau ditanya buat apa kita menikah? Maka jawabnya kita menikah untuk melanjutkan hidup dan menuntun anak-anak kita menjadi hamba Allah yang Sholeh dan Sholehah. Semoga keluarga kita selamat di dunia dan akhirat. Aamiin.
Dalam pernikahan memang akan banyak ujian datang. Kita akan diuji dari perjalanan pernikahan kita. Mereka yang lulus akan bahagia. Mereka yang belum lulus harus terus bersabar dan memperbaiki komunikasi antar pasangan.Â
Hindari amarah dan tetap ramah pada pasangan kita. Selalu mentaati ajaran agama dan perintah Allah SWT. Kemudian bergabung dengan orang-orang Sholeh dan Sholehah. Supaya kita hidup rukun dan damai.
Dan diantara tanda-tanda kekuasaan Nya adalah diciptakan Nya  untukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri supaya kamu mendapat ketenangan hati dan dijadikan Nya kasih sayang di antara kamu. Sesungguhnya yang demikian menjadi tanda-tanda kekuasaan Nya bagi orang-orang yang berfikir. QS. Ar Rum ayat 21.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H