Alhamdulillah Omjay sudah sampai rumah. Berkat adanya tol becakayu, pulang ke rumah dari sekolah hanya 15 menit saja. Omjay berterima kasih kepada presiden Jokowi. Berkat kebijakan beliau, pergi pulang tidaklah lama. Inilah warisan rezim Jokowi yang tak akan terlupa. Semoga dibalas Allah dengan pahala yang berlipat ganda.
Pagi ini Omjay belum sarapan di rumah. Omjay sarapan di sekolah. Alhamdulillah ada soto Betawi yang enak rasanya. Jadilah Omjay sarapan pagi dengan soto Betawi. Rasa sotonya sulit untuk dituliskan dengan kata-kata.
Sehabis sarapan pagi di kantin sekolah, Omjay ditugaskan menjadi guru piket. Omjay bersyukur diberikan tugas piket dari pukul 07.30 sampai 09.00 WIB. Dengan begitu Omjay bisa sarapan pagi lebih dulu di kantin sekolah Labschool Jakarta yang modern.
Soto Betawi Babeh memang tiada duanya. Pokoknya kagak kalah sama soto Betawi yang ada di Kemayoran Jakarta Pusat. Abangnya sudah generasi ketiga. Tapi rasanya tetap seperti dahulu kala.
Di meja piket ada komputer PC. Sambil mengecek kehadiran siswa, iseng-iseng Omjay membuka YouTube. Entah kenapa Omjay kepengen banget nonton film komedi. Buta eh buat menghibur diri yang sedang ditinggal istri. Padahal baru aja seminggu. Rasa kangennya sudah terasa setahun. He-he-he.
Omjay ketik di YouTube.com "film komedi". Banyak muncullah film komedi. Baik yang baru maupun yang lama. Alhamdulillah Omjay tertarik dengan sebuah judul film komedi yang diproduksi tahun 2022. Judulnya "gara-gara warisan."
Omjay ditemani ibu Refa guru bahasa Jepang. Beliau pikir hanya sampai jam 8.00 wib dan kemudian digantikan ibu Ropingah. Kami sempat ngobrol karena baru menikahkan anak perempuan. Ibu Ropingah cerita kalau anaknya tinggal serumah dengan ibu bapaknya setelah menikah. Sedangkan Omjay malah ditinggal sama anak Omjay. Intan dan suaminya tinggal di Cisauk Tangerang supaya dekat dengan tempat kerja.
Sambil ngobrol itu, Omjay menonton film komedi. Lucu juga awal filmnya. Rata-rata pemainnya juara stand up komedi di televisi. Omjay sempat tersenyum dibuatnya dan membuat Omjay bahagia menonton film tersebut. Sayangnya Omjay piket hanya sampai pukul 09.00 WIB dan harus mengajar informatika di kelas 8.
Hari ini Omjay mengajar 4 kelas dan baru selesai pukul 15.00 WIB. Setelah sholat ashar Omjay sambung lagi menonton filmnya. Ternyata filmnya berubah menjadi sedih. Omjay sempat dibuat nangis oleh para pemainnya.
Awalnya film itu menggembirakan dan ditengah prosesnya menjadi menyedihkan. Pengusaha hotel itu meninggal dan ketiga anaknya meninggalkan warisan yang ditinggal ayahnya.
Untunglah ending filmnya membahagiakan dan kami para penonton dibuat tersenyum. Sutradara film ini memang hebat. Mampu menampilkan tontonan menjadi tuntunan. Jadi ingat film India yang diperankan Shahrukh Khan. Judulnya lucu-lucu eh kuchu khucu hutahe. Bener gak ya tulisannya?
Tadinya Omjay mau pulang sore hari ke rumah. Namun di rumah juga gak ada orang. Daripada sendirian di rumah, Omjay menonton lagi film Korea.
Kisahnya sangat bagus sekali. Seorang ayah berubah kembali menjadi anak usia 18 tahun. Lucunya dia satu sekolah dengan dua anaknya. Dia menjadi tahu keadaan anak-anak di sekolah. Nah, sementara itu istrinya malah minta bercerai. Sebab suaminya kurang perhatian sama keluarga.
Film Korea ini membuat Omjay menjadi betah berlama-lama di sekolah. Omjay memutuskan untuk menonton filmnya sampai selesai. Sambil belajar pantun sama pakarnya di KBMN PGRI. Mas Miftahul Hadi memberikan materinya bagus sekali.
Gara-gara warisan Omjay menjadi tersenyum bahagia. Sebahagia calon guru penggerak yang akan dinyatakan lulus dalam program pendidikan guru penggerak.
Salam blogger persahabatan
Omjay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H