Sambil ngobrol itu, Omjay menonton film komedi. Lucu juga awal filmnya. Rata-rata pemainnya juara stand up komedi di televisi. Omjay sempat tersenyum dibuatnya dan membuat Omjay bahagia menonton film tersebut. Sayangnya Omjay piket hanya sampai pukul 09.00 WIB dan harus mengajar informatika di kelas 8.
Hari ini Omjay mengajar 4 kelas dan baru selesai pukul 15.00 WIB. Setelah sholat ashar Omjay sambung lagi menonton filmnya. Ternyata filmnya berubah menjadi sedih. Omjay sempat dibuat nangis oleh para pemainnya.
Awalnya film itu menggembirakan dan ditengah prosesnya menjadi menyedihkan. Pengusaha hotel itu meninggal dan ketiga anaknya meninggalkan warisan yang ditinggal ayahnya.
Untunglah ending filmnya membahagiakan dan kami para penonton dibuat tersenyum. Sutradara film ini memang hebat. Mampu menampilkan tontonan menjadi tuntunan. Jadi ingat film India yang diperankan Shahrukh Khan. Judulnya lucu-lucu eh kuchu khucu hutahe. Bener gak ya tulisannya?
Tadinya Omjay mau pulang sore hari ke rumah. Namun di rumah juga gak ada orang. Daripada sendirian di rumah, Omjay menonton lagi film Korea.
Kisahnya sangat bagus sekali. Seorang ayah berubah kembali menjadi anak usia 18 tahun. Lucunya dia satu sekolah dengan dua anaknya. Dia menjadi tahu keadaan anak-anak di sekolah. Nah, sementara itu istrinya malah minta bercerai. Sebab suaminya kurang perhatian sama keluarga.
Film Korea ini membuat Omjay menjadi betah berlama-lama di sekolah. Omjay memutuskan untuk menonton filmnya sampai selesai. Sambil belajar pantun sama pakarnya di KBMN PGRI. Mas Miftahul Hadi memberikan materinya bagus sekali.
Gara-gara warisan Omjay menjadi tersenyum bahagia. Sebahagia calon guru penggerak yang akan dinyatakan lulus dalam program pendidikan guru penggerak.
Salam blogger persahabatan