Seorang kawan bertanya kepada Omjay. Pilih mana menjadi calon guru penggerak atau pengajar praktik? Keduanya adalah komponen penting dalam program pendidikan guru penggerak Kemdikbudristek.
 Ibu Deswati pernah bercerita kepada Omjay, menjadi guru pengajar praktik adalah panggilan hidup untuk berbakti kepada bangsa dan negara. Beliau sedang asyik bersama pak Syamsuardi menyusun buku informatika SMA di hotel Novotel Cikini Jakarta Pusat.
Bagi Omjay keduanya sama pentingnya. Awalnya pengajar praktik diperuntukkan buat guru yang telah lebih dari 50 tahun dan tidak bisa ikut menjadi calon guru penggerak. Namun, seiring perjalanan waktu, banyak juga yang belum lima puluh tahun melamar menjadi pengajar praktik. Sebab mereka punya waktu untuk mendampingi beberapa orang guru penggerak.Â
Honor menjadi pengajar praktik Kemdikbudristek juga lumayan untuk pemasukan seorang guru. Jadilah banyak guru berprestasi dan berdedikasi menjadi calon pengajar praktik. Mereka kemudian diseleksi oleh tim panitia dari Kemdikbudristek. Seleksinya cukup ketat dan banyak juga yang tidak lulus menjadi calon pengajar praktik.
Mereka yang beruntung akan lolos menjadi guru pengajar praktik calon guru penggerak. Semua guru yang akan menjadi guru pengajar praktik akan dilatih oleh tim BBGP dari Kemdikbudristek. Mereka sangat teliti memilih guru yang layak menjadi guru pengajar praktik.
Tidak mudah bisa lulus menjadi pengajar praktik. Guru harus pandai mengelola waktu dengan baik. Juga mengatur dirinya untuk tetap bekerja secara profesional. Itulah informasi yang Omjay dapat dari kawan-kawan yang sudah menjadi pengajar praktik guru penggerak. Mereka harus sudah siap mendampingi para CGP di saat lokakarya pendampingan CGP di sekolah yang ditunjuk oleh Kemdikbudristek.
Guru pengajar praktik juga sudah harus siap mengunjungi sekolah-sekolah tempat calon guru penggerak mengajar. Kalau ada 8 calon guru penggerak, maka akan ada 8 sekolah yang harus dikunjungi guru pengajar praktik. Mereka harus pula meminta tanda tangan kepala sekolah yang sekolahnya dikunjungi.
Omjay sendiri memilih menjadi calon guru penggerak atau CGP dan Alhamdulillah lulus di angkatan 7. Nah, pernah Omjay tidak lulus wawancara di angkatan 5 dan mencoba lagi di angkatan berikutnya.
Setelah lolos proses wawancara dan praktik mengajar, Omjay mulai mengikuti program pendidikan guru penggerak selama 6 bulan dan selama 6 bulan itu Omjay menemukan hal-hal baru dan juga kawan baru.Â
Semuanya sudah Omjay tuliskan dalam tulisan Omjay terdahulu. Banyak suka dan duka menjadi calon guru penggerak. Omjay lalui dengan perasaan senang dan bahagia. Alhamdulillah istri dan anak juga mendukung ayah ya belajar lagi. Jadi perjalanan menjadi guru penggerak sangat menyenangkan hati.
Saat mengikuti panen hasil belajar CGP angkatan 7, Omjay bersyukur bisa tidur sekamar dengan 2 orang pengajar praktik. Mereka memang orang-orang pilihan dan mampu menjadi pengajar praktik cgp7 yang luar biasa. Omjay belajar dari pak file dan pak Asep. Mereka banyak menularkan ilmunya kepada Omjay.
Menjadi CGP atau CPP sama beratnya. Kita semua berusaha mensukseskan program pendidikan guru penggerak Kemdikbudristek. Â Ambil yang baik dan tinggalkan yang buruk. Omjay sendiri berencana akan menyiapkan buku baru tentang program pendidikan guru penggerak yang sudah Omjay ikuti selama 6 bulanÂ
Nanti akan Omjay bagikan ilmu dan pengalaman selama mengikuti program pendidikan guru penggerak Kemdikbudristek. Semoga bermanfaat buat kawan-kawan yang belum mengikuti program unggulan Kemdikbudristek ini.
Omjay berharap semakin banyak guru yang mengikuti program pendidikan guru penggerak Kemdikbudristek. Bai sebagai Calon Guru Penggerak atau sebagai calon pengajar praktik guru penggerak. Keduanya sama pentingnya dalam mensukseskan program pendidikan guru penggerak.
Salam blogger persahabatan
Omjay
Guru blogger Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H