Kisah Omjay kali ini tentang kesedihan seorang calon guru penggerak. Beliau baru saja bergembira setelah mengikuti kegiatan panen raya hasil belajar calon guru penggerak di angkatan 7. Namun, kegembiraan itu tiba-tiba menjadi sebuah kesedihan. Sebab beliau adalah salah satu calon guru penggerak yang kurang mendapatkan dukungan dari kawan-kawan rekan sekerjanya di sekolah swasta.
Tentu saja Omjay merasa heran. Sebab guru penggerak itu memang harus pandai menggerakkan komunitas belajar di sekolahnya. Guru harus mampu melakukan aksi nyata agar semua murid menjadi mampu berpartisipasi dan memiliki kemampuan kepemimpinan murid atau student agency.Â
Mereka semua murid punya kemampuan untuk mengarahkan pembelajaran mereka sendiri kemudian membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya.
Voice (suara) adalah pandangan, perhatian, gagasan yang diekspresikan oleh murid melalui  partisipasi aktif mereka di kelas, sekolah, komunitas, dan sistem pendidikan mereka, yang berkontribusi pada proses pengambilan keputusan dan secara kolektif mempengaruhi hasilnya. Itulah mengapa setiap murid memiliki suara yang harus didengar oleh gurunya.
Choice (pilihan) adalah peluang yang diberikan kepada murid untuk memilih kesempatan-kesempatan dalam ranah  sosial, lingkungan, dan pembelajaran. Biarkan semua murid memberikan suara dan pilihan untuk mengikuti program/kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan kurikulum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Tak perlu bersedih bapak ibu guru. Kita akan selalu bergerak bersama dalam suka maupun duka. Ada Tri Sentra Pendidikan yang akan selalu mendukung program sekolah.
Tri Sentra Pendidikan (Tiga Pusat Pendidikan), merupakan konsep yang digagas oleh Ki Hadjar Dewantara, yang menerangkan bahwa pendidikan sesungguhnya berlangsung di tiga lingkungan yaitu, keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketiganya memiliki peran di dalam proses pendidikan, serta saling mengisi dan memperkuat satu dengan yang lainnya. Tanggung jawab pendidikan tidak hanya pada pemerintah semata, namun termasuk juga keluarga dan masyarakat.
Oleh karena itu, kesedihan seorang guru penggerak jangan sampai terjadi sebab guru tidak bekerja seorang diri melainkan berkolaborasi dan bergotong royong dalam mencapai tujuan bersama. Begitulah informasi yang Omjay dapatkan selama mengikuti program pendidikan guru penggerak selama 6 bulan. Kita juga diajari cara menyusun program pembelajaran.
Program pembelajaran adalah rancangan atau perencanaan satu unit atau kesatuan kegiatan yang berkesinambungan dalam proses pembelajaran, yang memiliki tujuan, dan melibatkan sekelompok orang (guru dan murid) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Materi ini sudah kita dapatkan bersama para fasilitator dan pengajar praktik guru penggerak angkatan 7 DKI Jakarta.
Proses interaksi antara peserta didik dengan tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan yang mengacu pada pendekatan, strategi, model, dan metode pembelajaran. Semua itu sudah kita dapatkan dalam modul LMS moodle calon guru penggerak. Kita tentu sangat bergembira ketika telah mampu menyelesaikan dan ditampilkan saat panen hasil belajar cgp7.
Kegiatan Intrakurikuler adalah program/kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan kurikulum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Program/kegiatan intrakurikuler ini terdiri dari mata pelajaran yang memiliki alokasi waktu yang telah ditentukan.
Kegiatan kokurikuler adalah program/kegiatan yang dilaksanakan untuk penguatan atau pendalaman kurikulum, meliputi kegiatan pengayaan mata pelajaran, kegiatan ilmiah, pembimbingan seni dan budaya, dan/atau bentuk kegiatan lain yang ditujukan untuk penguatan karakter Peserta Didik.
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah Program/kegiatan kurikuler yang dilakukan di luar jam pelajaran, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan. Ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama,dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. Kegiatan lebih bersifat ke minat siswa dan pengembangan diri.
Oleh karena itu, seorang calon guru penggerak janganlah bersedih hati sebab sudah dibekali BAGJA. Apakah itu BAGJA? Sebuah Model manajemen perubahan yang merupakan akronim dari Buat pertanyaan utama, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, Atur eksekusi. BAGJA merupakan terjemahan bebas yang diadaptasi dari model 5D sebagai bagian dari inkuiri apresiatif (Define, Discover, Dream, Design, Deliver) yang diperkenalkan oleh David Cooperrider.
Seorang calon guru penggerak tidaklah boleh bersedih hati. Sebab selama 6 bulan lamanya sudah dibekali dengan paket modul 1,2, dan 3. Kemudian setiap CGP juga diwajibkan membuat jurnal refleksi dan mengikuti lokakarya. Pengajar praktik selalu mendampingi dan siap menjadi pendamping individu. Teruslah bergerak dan tergerak untuk melakukan perubahan di kelas kita masing-masing. Mengajar itu menyenangkan.
Salam blogger persahabatan
Omjay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H