Pendahuluan
Beberapa tahun lalu, sebelum pandemi covid-19, Omjay sering diminta memberikan materi tentang kita-kita eh kiat-kiat menulis karya tulis ilmiah (KTI). Khususnya KTI untuk penelitian Tindakan Kelas (PTK) di sekolah.
Karya ilmiah adalah hasil karya yang diperoleh dari kegiatan menulis dengan menerapkan konvensi ilmiah. Penulisan karya ilmiah menggunakan logika berpikir dan gaya bahasa yang sistematis. Tiap jenis karya ilmiah memiliki gaya penulisan yang berbeda.
Facebook mengirimkan foto-foto ketika Omjay sedang mengajar menulis karya tulis ilmiah di sebuah sekolah. Berikut foto-fotonya.
https://www.facebook.com/media/set/?set=a.2569849973648.2149315.1476183756&type=3
Undangan menjadi narasumber penelitian tindakan kelas (PTK) semakin banyak datang setelah Omjay menjadisalah satu pemenang lomba karya inovasi pembelajaran (inobel) kemdikbud tahun 2017 di Kuta Bali.
Karya tulis ilmiah, merupakan gabungan dari tiga suku kata. Pertama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karya, dapat diartikan sebagai hasil sebuah usaha, upaya, perbuatan atau ciptaan.
Sedangkan kedua tulis, atau menulis memiliki arti segala kegiatan yang terkait dengan huruf, angka, pena, atau media tulis yang lain. Tujuan menulis pada hakekatnya menyampaikan pesan kepada pembaca.
Hal yang ketiga adalah ilmiah, menurut kamus besar bahasa Indonesia berarti bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan, atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Sesuatu hal yang ilmiah, awalnya dari sesuatu yang alamiah.
Nah, jika diartikan secara menyeluruh, karya tulis ilmiah merupakan sebuah karya yang dihasilkan dari kegiatan menulis, dengan menggunakan penerapan kaidah ilmiah, mengutamakan aspek rasionalitas, mengusung permasalahan yang bersifat obyektif serta faktual. Tentu saja hal tersebut mengikuti kaedah ilmiah yang sudah ditetapkan masyarakat berpengetahuan atau akademik.
Sangat disarankan, penulisan karya tulis ilmiah, menggunakan kata yang tidak ambigu, atau memiliki makna ganda, maka diperlukan penggunaan gaya bahasa yang lugas, eksplisit, menggunakan variasi istilah ilmiah yang sesuai dengan aturan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia. Hal inilah yang harus kita latih secara terus menerus.
Apa yang Omjay lakukan di saat menjadi pembicara atau narasumber penulisan karya tulis ilmiah? Biasanya omjay lebih banyak memberikan motivasi penulis karya tulis ilmiah dulu. Omjay sampaikan prestasi yang sudah Omjay raih dari menulis karya ilmiah kepada semua peserta. DEngan begitu peserta akan serius untuk belajar menulis karya tulis ilmiah kepada orang yang sudah jelas prestasinya di bidang kepenulisan karya tulis ilmiah.
Siapa saja yang Omjay ajak untuk menulis karya tulis ilmiah? Biasanya Omjay mengajak guru dan dosen untuk emnulis karya tulis ilmiah. Guru khususnya PNS diwajibkan menulis karya tulis ilmiah untuk kenaikan pangkat, begitu juga dengan dosen di perguruan tinggi.
Dimana biasanya Omjay mengajarkannya? Omjay mengajarkannya di sekolah-sekolah atau kampus-kampus yang meminta Omjay menjadi salah satu narasumbernya. Supaya tidak kaku saat menyampaikan materi, Omjay suka menyelingi dengan humor-humor segar sepertimpelawak Cak Lontong atau Komeng.
Kapan kegiatannya dilakukannya. Dahulu hampir setiap bulan Omjay terbang ke berbagai kota untuk menyebarkan virus penelitian tindakan kelas (PTK). Apalagi setelah omjay berkolaborasi dengan pak Dedi Dwitagama dalam menulis buku PTK. Ada saja dari daerah yang meminta Omjay memberikan materi tentang kiat menulis karya tulis ilmiah.
Omjay masih ingat, hari Selasa, 25 Oktober 2011, Omjay diminta untuk memberikan materi PTK di SMK Setia Negara Depok. Senang sekali bisa berbagi ilmu PTK di sekolah ini. Gurunya sangat antusias dalam belajar dan sudah banyak yang meraih prestasi di bidang karya tulis ilmiah.Â
Mengapa Omjay sering diminta menjadi narasumber atau pembiacara kita eh kiat menulis karya tulis ilmiah? Sebab Omjay sering menulis karya tulis ilmiah dan sering pula mendapat juara di tingkat nasional. Jadi omjay bukan hanya sekedar teori saja tapi juga sudah mempraktekan secara langsung.
Bagaimana Tips Mudah Menulis Karya Ilmiah
- Pastikan topik yang kamu pilih menarik pembaca. Kalau topiknya menarik, pasti akan disukai pembaca jurnal dan mereka akan belajar kepada penulisnya secara langsung kalau dekat.
- Perbanyak membaca dari berbagai macam sumber terkait. Khususnya jurnal internasional terindeks scopus.
- Tentukan cakupan informasi dari topik penelitianmu. Cari informasi sebanyak mungkin untuk bahan rujuakan di bab kedua atau kajian teoritis.
- Perhatikan cara penulisan. Setiap jurnal karya tulis ilmiah memiliki gaya selingkung yang berbeda-beda.
- Lakukan evaluasi dan cek ulang sebelum tulisanmu dikirimkan kepada pengelola jurnal ilmiah.
Penutup
Menjadi penulis karya tulis ilmiah tidak mudah. Namun tidak juga susah. Kita hanya perlu duduk sebentar dan membaca tulisan orang lain di depan komputer atau laptop. Semoga kisah Omjay kali ini memberikan semangat atau motivasi kepada pembaca kompasiana.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H