Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Penggerak Program Unggulan Nadiem Makarim

10 Mei 2023   12:03 Diperbarui: 10 Mei 2023   12:25 1978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sejujurnya tidak ada program dari Kemdikbudristek yang luar biasa. Semuanya biasa saja. Cuma ganti nama saja. Alurnya sama dan masih mengedepankan guru-guru hasil seleksi secara nasional. Hasilnya, program guru penggerak yang digadang-gadang Nadiem Makarim hanya menyentuh guru yang lolos seleksi saja. Bagi guru yang belum ikut program pendidikan guru penggerak (PPGP) tidak merasakan kehebatan program ini". Begitulah kata seorang kawan guru yang tidak lolos seleksi guru penggerak kemdikbudristek memberikan kritiknya.

Bagi Omjay yang sedang mengikuti program pendidikan guru penggerak di Angkatan 7, program ini sangat bagus sekali. Sayangnya belum terlihat di sekolah guru penggerak itu sendiri. Hal ini diduga atau disebabkan terlalu banyak tugas online yang membuat calon guru penggerak akhirnya tidak sempat berbagi kepada guru lainnya di sekolah. Program guru penggerak menjadi seperti sayur tanpa garam. Hambar dan kurang terasakan manfaatnya.

CGP7/dokpri
CGP7/dokpri

Begitulah seorang kawan lainnya memberikan pendapat kepada Omjay. Sebab beliau belum mengikuti program pendidikan guru penggerak (PPGP). Mungkin kalau sudah mengikuti akan berbicara berbeda. Sebab sudut pandangnya akan berubah melihat sebuah program unggulan Kemdikbudristek. Kami menyebutnya Program Guru Penggerak adalah program Unggulan Nadiem Makarim.

Dahulu sewaktu ikut seleksi guru penggerak angkatan 5, Omjay pernah gagal. Omjay gagal diproses wawancara. Jaringan internet tak bersahabat saat itu. Sedih dan kecewa karena gagal mengikuti program pendidikan guru penggerak angkatan 5. Sumpah serapah Omjay sampaikan kepada pemerintah yang menyediakan akses internet yang tak merata di Indonesia. Khususnya di daerah Serang Banten dimana Omjay saat itu sedang diwawancara.


Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Omjay mencoba lagi ikut seleksi di angkatan 7 dan alhamdulilah lolos seleksi tahap kedua dan Alhamdulillah bisa bergabung dengan guru-guru hebat DKI Jakarta di angkatan 7 Jakarta Timur. Omjay pun bernyanyi gembira dan menyanyikan lagu Anthony Lazaro. Lagu kesayangan Omjay di kala gembira.

Informasi di SIM PKB/dokpri
Informasi di SIM PKB/dokpri

Selama ini hampir 6 bulan kami mengikuti program pendidikan guru penggerak yang disingkat PPGP. Zona yang tadinya nyaman buat Omjay, kini menjadi tidak nyaman. Banyak tugas di LMS yang harus diselesaikan dengan baik. Modul pertama sampai ketiga sedikit demi sedikit terselesaikan dengan baik. Banyak ilmu baru Omjay temukan dan yang paling asyik adalah Omjay bertemu kawan-kawan baru yang luar biasa. Mereka memiliki keunikannya masing-masing. Kami bertemu muka secara langsung di saat lokakarya CGP7.

CGP7 di saat daring/dokpri
CGP7 di saat daring/dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun