Taraju membuatku tersipu malu. Kecantikan alam desaku membuat Omjay terpesona. Setiap lekuk tubuhnya sangat indah dipandang mata. Oleh karena itulah kami sekeluarga berwisata ke desa Taraju. Sebuah desa yang berada di Tasikmalaya Jawa Barat.
Saat berada di desa Taraju Tasikmalaya, ada telpon masuk. Seorang kurir tiki memberikan kabar kalau paket parcel sudah dititipkan ke tetangga rumah di Jatibening Bekasi. Alhamdulillah Omjay dapat parcel lagi dari orang yang baik hati.
Apa yang kita tanam, itulah yang kita hasilkan. Di desa Taraju ini Omjay banyak merenung dan melakukan refleksi diri. Apa sebenarnya keunggulan dari desa Taraju Tasikmalaya ini? Ribuan orang datang berwisata ke tempat yang sangat bagus ini. Uang tiket masuknya hanya Rp 2.000 saja. Kalau di Jakarta, itu biaya untuk keluar masuk toilet atau WC. Biaya untuk makan dan minum sangat terjangkau. Murah meriah di tempat wisata ini.
Setelah Omjay tanya sana sini dengan warga setempat, di desa Taraju Tasikmalaya sangat kental semangat gotong royong masyarakat pedesaan yang terbentuk dari para leluhur. Mereka banyak memiliki kelompok tani yang tersebar ke beberapa dusun. Kepala desa dipilih oleh warga setempat secara langsung. Jadi kepala desanya benar-benar orang pilihan. Kuat juga modalnya bila ingin dikenal warga desa Taraju.
Icon Taraju baru dibuat hampir setahun lalu. Tepatnya di bulan Juni 2022. Pembangunannya menggunakan dana desa. Desa wisata Taraju ini pernah dikunjungi menteri pariwisata dan ekonomi kreatif bapak Sandiaga Uno.
Siapa saja yang banyak berperan agar desa Taraju Tasikmalaya menjadi terkenal seperti saat ini? Tentu saja kepala desa beserta warganya. Taraju dinamis harus terwujud nyata agar desa Taraju menjadi desa wisata yang dapat dikunjungi oleh wisatawan mancanegara. Jalan-jalan yang rusak harus segera diperbaiki, sehingga bus pariwisata bisa masuk. Fasilitas umum harus terus dibangun sehingga warga merasakan manfaat dari adanya fasilitas umum tersebut.