Seharian ini Omjay di rumah saja. Hujan turun rintik-rintik di kota Bandung. Sempat berhenti ketika waktu sholat Jumat. Habis sholat Jumat, Omjay mampir ke ATM. Ternyata tunjangan sertifikasi guru belum cair juga. Saldo di rekening masih tetap sama. Belum ada peningkatan jumlah saldonya.
Dengan perasaan kecewa Omjay kembali ke rumah. Keponakan Omjay memutarkan film bagus di Netflix. Judulnya ngeri-ngeri sedap dan guru-guru gokil yang filmnya sangat bagus dan menginspirasi Omjay.
Film ngeri-ngeri sedap menceritakan tentang seorang ayah yang keras kepala. Beliau ingin semua anaknya mengikuti kemauan sang ayah. Istrinya tak bisa berbuat apa-apa melihat kelakuan suaminya. Keluarga mereka menjadi berantakan akibat ulah ayahnya yang keras kepala alias kepala batu.
Ketiga anaknya yang laki-laki jadi malas pulang ke rumah. Anak pertama sudah enam tahun tidak pulang dan akan menikah dengan gadis Sunda Jawa Barat. Anak kedua menjadi artis terkenal dan menjadi pelawak lucu di ibukota sedangkan anak bungsunya yang harusnya pulang ke rumah di Sumatera Utara malah memilih tinggal di Yogyakarta dan tinggal bersama pak Pono yang hidup sendirian.
Ada pesan pak Pono yang masih Omjay ingat dalam film tersebut. Hidup itu harus memberikan cahaya kepada orang lain. Buatlah orang lain bahagia. Hidup akan memberikan cahaya ketika dapat membuat orang lain bahagia.
Lewat film tersebut Omjay belajar bagaimana menjadi seorang ayah yang baik dan membuat keempat anaknya menjadi orang sukses di masa depan. Buat yang belum menonton filmnya silahkan saja ditonton filmnya di Netflix. Lumayan sambil menunggu berbuka puasa.
Guru-Guru Gokil | Situs Resmi Netflix
Film yang kedua menceritakan tentang guru-guru gokil. Dalam cerita ini dikisahkan bagaimana seorang guru yang penuh pengabdian sampai beliau pensiun. Namun, anaknya tersebut malah tak ingin mengikuti jejak ayahnya menjadi seorang guru. Â Padahal guru tersebut meruapak guru teladan di sekolahnya.
Anak guru tersebut akhirnya merantau ke kota dan bekerja apa saja. Mulai jadi MC atau pembawa acara sampai tukang sulap sudah dilakoninya. Tapi akhirnya kembali pulang kampung dan menjadi guru pengganti di sekolah tempat ayahnya mengajar di SMA. Guru baru tersebut ditugaskan menjadi guru sejarah. Guru baru tersebut lebih suka menyuruh muridnya membaca buku. Sementara dirinya sendiri sibuk main HP.
Suatu ketika uang buat gaji guru dirampok. Ibu guru Rahayu diikat tangan dan mulutnya. Ada dua orang perampok yang menyamar menjadi guru. Terjadi perebutan uang di tas antara guru baru dan para perampok. Namun, kedua perampok lebih cerdas dari guru baru tersebut. Uang Pun berhasil dibawa kabur para perampok. Dari seorang perampok ada tato yang menjadi petunjuk siapa mereka.
Guru tersebut akhirnya cari akal untuk mengetahui siapa orang dibalik kasus perampokan tersebut. Alhamdulillah berkat kegigihannya dan dibantu murid-murid di kelasnya, guru baru tersebut dapat mengetahui dalang dibalik perampok tersebut. Namun sayangnya, ibu kepala sekolah justru bersekongkol dengan para penjahat dan mengorbankan guru-guru yang berusaha mengambil uang mereka yang dirampok.
Film guru-guru gokil memang kocak dan membuat para penontonnya terhibur. Begitupun dengan film ngeri-ngeri sedap yang mengambil gambar di sekitar danau Toba yang indah. Tidak mudah membuat film yang bagus seperti itu. Omjay sudah pernah menjadi pemeran figuran. Judulnya gadis manis berkacamata diterpa gelombang lautan asmara. Sampai saat ini film tersebut belum tayang di bioskop. Sebab produsernya kekurangan modal. He-he-he.
Omjay jadi banyak belajar bagaimana seorang pemimpin keluarga mengambil sebuah keputusan. Film keluarga ini mengajarkan kita sebagai seorang ayah untuk tidak meminta semua anaknya untuk menurut kepada kehendak ayahnya. Biarkan mereka menemukan dan menentukan masa depannya. Dengan begitu mereka akan sukses di masa depan.
Alhamdulillah di saat puasa hari terkenal eh terakhir di bulan Ramadhan ini Omjay mendapatkan pembelajaran yang sangat bagus dari kedua film tersebut. Omjay rekomendasikan buat pembaca yang belum menonton filmnya untuk menonton kedua film tersebut.
Kebetulan salah satu pemerannya adalah orang yang sama. Namanya Arswendy Beningswara Nasution. Peran yang dimainkannya sangat bagus sekali. Beliau adalah pemain teater yang memang sangat mumpuni di bidangnya.
Sekarang Omjay juga sedang bermain peran sebagai guru yang tunjangan sertifikasi guru belum turun ditransferkan ke rekening guru. Semoga data Omjay dan kawan-kawan guru lainnya segera valid di dapodik.
Selamat hari raya idul Fitri 1444 Hijriyah. Mohon maaf lahir dan batin. Semoga puasa kita selama bulan Ramadhan diterima Allah SWT dan kita menjadi semakin bertakwa.
Salam blogger persahabatanÂ
Omjay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H