Alhamdulillah siang hari ini kami akan mudik ke kota Bandung. Kami sedang mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa mudik. Sambil menunggu anak-anak dan istri masuk ke mobil, Omjay sempatkan menulis di Kompasiana.
Makanan dan minuman untuk berbuka puasa sudah disiapkan di mobil. Jadi kalau macet di jalan tol Cikampek dan Cipularang, kami sudah siapkan minuman dan makanan untuk berbuka puasa. Tak ada nasi Padang atau nasi kotak. Cukup dengan cemilan yang mengenyangkan perut saja dulu. Inilah cara kami bukber hemat dan nikmat di saat mudik ke kampung halaman.
Sambil menunggu persiapannya Omjay ingin cerita lewat tulisan ini. Biasa kalau anak istri suka lama kalau dandan. Daripada waktu terbuang percuma begitu saja, lebih baik menulis di Kompasiana.
Setelah tadi pagi kita tadarus Al-Qur'an juz ke 30, kami saling bersalaman dan Omjay pamit ke tempat istri di kota Bandung. Selama menikah lebih dari 25 tahun, Omjay selalu berlebaran di kota Bandung. Biasanya Omjay sebelum menikah berlebaran di Bekasi saja. Sebab almarhum ayah anak pertama. Jadi adik-adik ayah yang datang ke rumah di Jatibening Bekasi.
Seorang kawan guru PPPK mengirimkan foto . Beliau sudah siap dengan uang baru untuk dibagikan kepada saudaranya di kampung. Rasanya senang bila bisa berbagi rezeki kepada mereka yang membutuhkan. Sementara seorang pemudik lainnya sedang mencari jodoh dan menunggu sidang isbat katanya hehehe.
Saat berbuka puasa ada kenikmatan tersendiri bila kita bisa berbagi kepada orang lain. Oleh karena itu, anak dan istri sudah siapkan makanan dan minuman yang berlebih untuk dibagikan kepada pemudik lainnya. Baik sekali ya anak dan istri Omjay.
Sementara itu di lain tempat, pak ustadz Ramli guru ngaji kami sudah sampai Ciawi Tasikmalaya setelah menempuh perjalanan selama 12 jam. Beliau buka puasa bersama di jalan bersama para pemudik lainnya. Banyak pemudik yang bukber hemat dan tetap nikmat selama dalam perjalanan pulang ke kampung halaman.
Bukber hemat tetap nikmat di saat mudik memang hebat. Kita bisa mengaturnya saat persiapan berangkat dari rumah. Jadi tidak perlu mampir ke rumah makan. Cukup makan di dalam mobil saja atau berhenti sebentar di masjid yang ada di sepanjang jalan. Biasanya kami suka beli teh manis hangat.Â
Alhamdulillah anak dan istri sudah siap masuk mobil. Kita foto dulu di dalam mobil. Banyak sekali barang bawaannya. Untung kami hanya berempat saja. Jadi cukup dengan jumlah barang dan penumpang.
Bukber di mobil sudah disiapkan. Semoga tidak terjadi kemacetan yang parah. Mudik asyik harus dirasakan. Sejumlah artis ibu kota sudah Omjay bawa serta. Tinggal pilih lagu mana yang mau diputar.
Dari google map dapat berita. Perjalanan sepanjang jalan tol lancar dan berwarna biru. Kami pun meluncur ke kampung halaman dengan tiang gembira. Mohon doanya selamat sampai tujuan. Aamiin.
Bukber hemat dan tetap nikmat sudah disiapkan. Istri bawa nasi timbel dan kerupuk untuk buka puasa di dalam mobil. Jadi kami tidak berhenti di rest area yang kabarnya cukup padat selama mudik.
Semua roda ban sudah Omjay cek anginnya dan alhamdulilah uang e-money untuk bayar tol masih cukup untuk keluar tol pasir Koja. Bensin mobil juga masih penuh. Uang receh untuk pak Ogah juga sudah disiapkan. Semoga sebelum Maghrib sudah sampai Bandung dan kalau macet, kami sudah siapkan berbuka puasa bersama di dalam mobil.
Salam blogger persahabatan
OmjayÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H