Begitulah pak Mukidi berkata dengan penuh syukur. Padahal belum ada satupun uang masuk ke rekening tabungan beliau.
Akhirnya pak Mukidi membuka aplikasi dapodik yang selalu dibukanya setiap hari . Ternyata status pak Mukidi di dapodik masih belum valid.
Pak Mukidi pun pulang ke rumah dan berharap besok tunjangan sertifikasi guru sudah cair.
Besoknya pak Mukidi datang lagi ke ATM Bank. Hasilnya masih sama seperti kemarin. Sudah seminggu tak terasa pak Mukidi bolak balik ke ATM setiap hari.
Pak satpam bank mengira bahwa pak Mukidi adalah orang yang beruntung. Sebab setiap hari ambil uang di ATM.
Pak satpam menyapa pak Mukidi dengan penuh semangat.
'Wah hebat bapak guru. Nanti kalau anak saya besar akan bercita cita jadi guru seperti bapak Mukidi'. Kata pak satpam bank bergembira.
Kini pak Mukidi hanya bisa berkata dalam hati.Â
Seandainya pak satpam tahu, pasti anaknya tidak bercita cita jadi guru. Sebab tunjangan sertifikasi guru seringkali terlambat dan tidak tepat jumlah yang diharapkan.
Pak Mukidi tetap tersenyum manis di depan pak satpam yang berkumis. Besok hari semoga ada kabar baik tentang tunjangan sertifikasi guru.