Omjay berpikir, apakah sesuai peraturan di sekolah tentang keputusan yang diambil. Omjay berpikir cerdas bahwa keputusan yang diambil sesuai dengan nilai kebajikan yang diyakini.Â
Dalam pengambilan keputusan ini, tidak ada kelompok yang Omjay prioritaskan, karena prinsip prioritas kepada semua murid atau siswa. Dalam pengambilan keputusan kita perlu juga pertimbangan dari orang lain.Â
Sebuah pengambilan keputusan yang cukup sulit. Namun Omjay sudah berhasil mengambil keputusan dengan memperhatikan keberpihakan kepada siswa atau murid di sekolah. Hal itulah yang akhirnya didukung oleh teman sejawat di sekolah.
Pengambilan keputusan dalam sebuah permasalahan dilematis tidaklah mudah. Seorang pemimpin pembelajaran seringkali menghadapi permasalahan antara tugasnya sebagai guru dan pertimbangan sisi kemanusiaan.Â
Berpikir dari sudut pandang yang berbeda, ditimbang kemudian diputuskan memanglah tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Pastinya ada pihak-pihak yang tidak sepaham.Â
Namun, kita harus memutuskan yang terbaik dengan memperhatikan berbagai sisi. Guru mengambil keputusan selalu mempertimbangkan berbagai aspek, jika berdampak lebih baik bagi kepentingan orang banyak maka itulah yang kita ambil.
Guru penggerak dalam mengambil keputusan jika dihadapkan pada 2 pilihan yang sama-sama baik dan sama-sama benar memang menjadi sebuah dilema, tetapi jika diharuskan memilih salah satu, maka pilih yang paling sedikit resiko dan paling banyak disepakati dalam forum rapat.
Sebagai guru yang sudah mengajar cukup lama dari tahun 1992, tentu Omjay pernah dihadapkan pada suatu permasalahan dilematis pada saat pembelajaran di kelas. Ada 101 kesalahan guru dalam pembelajaran yang dapat anda baca di sini.
Saat itu Omjay merasa tidak dapat mengambil keputusan sendiri sehingga Omjay melibatkan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan untuk membantu menyelesaikan permasalahan tersebut.Â
Ketika menyelesaikan suatu masalah, Omjay selalu berusaha untuk netral dan tidak memihak kepada siapapun. Oleh karena itu terkadang Omjay harus meminta orang lain sebagai penengah.
Demikianlah kisah Omjay kali ini. Semoga dapat dipahami oleh pembaca kompasiana. Oh My God. Guru penggerak itu melakukan kesalahan yang tak disadarinya. Oleh karena itu mulailah menjadi pemimpin pembelajaran yang bijaksana dan memperbaiki penampilan sehingga terlihat rapi dan menarik di bulan suci Ramadhan.