Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mas Menteri, Mengapa Ada Guru Penggerak tapi Tidak Ada Dosen Penggerak?

5 April 2023   14:50 Diperbarui: 5 April 2023   15:37 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keterbatasan sumber daya: Implementasi program dosen penggerak membutuhkan sumber daya yang cukup besar, baik itu finansial atau SDM yang berkualitas, sehingga tidak semua perguruan tinggi dapat melaksanakan program ini dengan optimal.

  • Kurangnya regulasi yang jelas: Belum ada regulasi yang jelas mengenai kualifikasi dan kompetensi yang harus dimiliki oleh dosen penggerak, sehingga hal ini dapat menyulitkan perguruan tinggi dalam menentukan kriteria serta memilih dosen yang tepat untuk menjadi penggerak.

  • Meskipun demikian, terdapat beberapa perguruan tinggi yang telah berhasil menerapkan program dosen penggerak dengan sukses, dan ternyata memberikan dampak positif bagi peningkatan mutu pendidikan mereka. Sehingga, penting bagi perguruan tinggi yang masih belum menerapkan program ini untuk segera melakukan langkah-langkah strategis agar dapat mengoptimalkan peran penting dari dosen penggerak dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

    Omjay bertanya kembali kepada chatGPT, "apakah dosen penggerak diperlukan?" Lalu dijawab sebagai berikut:

    Iya, dosen penggerak sangat diperlukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di perguruan tinggi. Beberapa alasan mengapa dosen penggerak diperlukan adalah sebagai berikut:

    1. Meningkatkan kualitas pembelajaran: Dosen penggerak dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran di perguruan tinggi melalui pelatihan dan pengembangan bagi dosen-dosen lainnya.

    2. Menumbuhkan semangat berinovasi dan berkreasi: Dosen penggerak dapat menjadi inisiator atau penggerak bagi kegiatan-kegiatan inovatif seperti penelitian dan pengabdian masyarakat, sehingga dapat memotivasi dosen lain untuk melakukan hal serupa.

    3. Membangun hubungan yang baik dengan masyarakat: Dosen penggerak dapat memperkuat hubungan antara perguruan tinggi dengan masyarakat melalui pemanfaatan hasil penelitian dan pengabdian masyarakat.

    4. Meningkatkan reputasi perguruan tinggi: Dengan membawa nama baik perguruan tinggi melalui inovasi dan pengabdian masyarakat, maka reputasi perguruan tinggi juga ikut meningkat.

    5. Mengoptimalkan potensi sumber daya manusia: Dosen penggerak dapat membantu mengoptimalkan potensi sumber daya manusia di perguruan tinggi, sehingga institusi pendidikan menjadi lebih baik dan berdaya saing.

    Dosen penggerak juga dapat membantu menjawab tantangan-tantangan global dalam dunia pendidikan saat ini dengan meningkatkan kualitas pembelajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Oleh karena itu, peran dosen penggerak sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di perguruan tinggi dan membawa dampak positif bagi institusi pendidikan, masyarakat, dan bangsa secara keseluruhan.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun