Bagaimana mie goreng bisa selalu ada di meja makan? Sebenarnya mie goreng ini hanya sebagai penambah lauk saja. Makan semakin bersemangat kalau ada mie goreng di rumah Omjay. Dahulu waktu kecil, Intan dan Berlian (kedua anak Omjay) paling suka makan mie goreng pakai telor ayam yang di ceplok atau di dadar.Â
Bagaimana cara membuat mie goreng? Caranya sangat mudah sekali. Siapapun dapat dengan mudah membuatnya. Hanya saja untuk membuat kreasi mie goreng dicampur bahan lainnya seperti telor dan terigu, Omjay kurang begitu pandai membuatnya. Istri dan keponakan Omjay (Alda) paling pintar membuatnya menjadi makanan yang enak disantap.
Seperti hari ini, Omjay ikut acara seminar Artificial Intelligence di perpustakaan nasional. Komunitas Literasi guru Jakarta panitianya. Pulangnya Omjay ikut mobil suaminya bu Yati Kurniati. Beliau dulu teman kuliah omjay di S1 IKIP Jakarta jurusan elektronika. Tak sengaja kami jumpa di mushollah saat sholat ashar.
Pulang dari perpustakaan nasional yang ada di jalan medan merdeka, waktu berbuka tiba. Sementara di lab komputer SMP Labschool Jakarta hanya ada air putih di dalam aqua GALON yang satu panas dan satunya dingin. Tak ada kompor di labkom SMP.
Untunglah masih ada Indomie goreng tersedia di lemari Buku. Omjay langsung membuka bungkusnya dan memasak Indomie dengan air panas dispenser. Di labkom SMP tidak ada kompor. Kebetulan juga masih ada kacang goreng tinggal satu bungkus. Jadilah kreasi mie goreng rasa kacang goreng. Eng..ing...eng....!
Alhamdulillah beberapa menit menunggu, indomie goreng sudah mekar, Omjay makan dengan kacang goreng yang masih ada di lab komputer. Enak sekali berbuka dengan mie goreng dan kacang goreng ditambah kerupuk. Dari perpustakaan nasional ada dikasih nasi kotak, buka puasa pun terasa nikmat.