Kompasiana mengadakan lomba blog. Hadiahnya lumayan banyak juga. Ada total Rp. 18.000.000 (delapan belas juta rupiah) untuk tiga pemenang lomba blog. Sudah banyak yang mengikutinya. Omjay akhirnya tertarik juga untuk mengikuti lombanya.Â
Buat apa uang Rp. 18.000.000 dari Kompasiana? Buat menambah uang bangunan di madrasah. Kami di Desa Lebak Anyar, Purwakarta, Jawa Barat sedang membangun madrasah tahap kedua.Â
Rencana kami akan menambah kelas. Sebab muridnya sudah mulai bertambah banyak. Banyak masyarakat sekitar mempercayakan anaknya untuk belajar di sekolah kami. Sekolah kampung yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Potensi anak dilihat dari berbagai sudut pandang. Mereka bukanlah murid dari anak orang kaya dan memiliki kemampuan yang berbeda-beda.
Sekolah kami di kampung belum mengikuti kurikulum merdeka. Apalagi merdeka mengajar yang dikampanyekan kemdikbudristek. Namun, semangat untuk mewujudkan merdeka belajar dan menerapkan merdeka belajar nampak dari semangat para guru madsarah Raudatul Jannah dalam menyampaikan materinya. Murid TK nampak senang dan bahagia, karena sekolahnya sangat menyenangkan. Sekolah yang memberi rasa aman, nyaman, senang, tentram, lapang bagi semua warga sekolah. Kepala sekolahnya memberikan rasa kebersamaan yang memperhatikan semua guru dan murid dengan cara menyapa dengan salam dan senyum.
Sekolah yang menyenangkan adalah sekolah yang dirindukan oleh murid-muridnya. Mereka betah berlama-lama berada di sekolah. Gurunya juga betah berada di sekolah karena bertemu dengan para muridnya yang akan diajarinya. Semua itu terjadi secara alamiah saja dan mereka belum membaca panduan kurikulum merdeka. Sebab sekolah kami bukan sekolah yang berada di naungan kementrian pendidikan namun berada di kementrian agama. Sekolah kami adalah sekolah yang dikelola oleh pensiunan PLN dan Pertamina yang dulu bekerja di Jakarta.Â
Duet Maut Pensiunan PLN dan Pertamina Halaman all - Kompasiana.comÂ
Sekolah kami adalah sekolah swasta dan mempunyai tekad untuk mendorong peningkatan kualitas pembelajaran untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. Sebab pendidikan adalah pilar utama kemajuan suatu bangsa. Dengan dana mandiri dan berasal dari iuran masyarakat sekitar, sekolah kami terus beradaptasi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa melupakan ajaran agama Islam. Sekolah telah menjelma menjadi komunitas belajar yang menyenangkan untuk semua.