Ada enam pilar kunci yang seharusnya membedakan  aplikasi PMM dengan aplikasi lainnya, yaitu:
- Publishable. Anda dapat langsung mem-posting berita di aplikasi PMM. Mudah, murah, dan dapat dibaca di mana pun.
- Findable. Mudah ditemukan lewat situs pencari, berdasarkan subjek, nama penulis, atau keduanya. Makin tambun suatu aplikasi, maka semakin cepat digemari. Apalagi bila bisa ditemukan aplikasi Chat GPT yang berbasis Artificial Intelegen (AI) atau kecerdasakan buatan.
- Social Blogosphere. Blogosphere cirinya adalah bisa menyuarakan hati penulisnya (cuap-cuap). Percakapan yang menarik berdasarkan topik beralih dari suatu situs ke situs web, nge-link dari suatu link ke link lain. Melalui aplikasi PMM, mereka yang memiliki minat yang sama dapat membangun network atau berita lintas geografi.
- Viral. Informasi menyebar lebih cepat melalui aplikasi ini dibanding news service. Saat ini tak ada viral marketing yang dapat menyetarakan kecepatan dan efisiensi suatu aplikasi.
- Syndicatable. Content yang kaya dan sangat mudah disindikasikan oleh siapa saja. Bayangkan dunia penuh dengan orang pandai, dan, lewat media online, ribuan informasi yang tersebar dapat didapat.
- Linkable. Setiap konten di dalam aplikasi PMM nge-link ke yang lain, memiliki akses ke puluhan juta orang yang mengunjungi aplikasi setiap hari yang bercirikan komunikasi internet dua arah.
Apa yang harus dilakukan para pengelola aplikasi PMM kemdikbudristek? Update terus aplikasinya dengan hal-hal baru yang membuat banyak guru tertarik menggunakan aplikasi PMM. Seperti blog kompasiana yang banyak diminati para guru Indonesia. Lihatlah kompasiana selalu ramai pengunjungnya. Semoga aplikasi PMM juga demikian. Jangan telat mengirimkan sertifikat online. Begitulah keluhan para guru yang ikutan pelatihan mandiri di aplikasi PMM. Lalu buat acara kelas berbagi sehingga guru senang dengan adanya aplikasi PMM ini. Kami di PGRI ada kelas berbagi inspirasi. Semalam kami mengundang bapak Galih Wicaksono. Beliau salah satu juara guru inspiratif tingkat nasional kemdikbudristek. Judul presentasi beliau sangat menarik. Pembelajaran berdiferensiasi berbasis aplikasi pancasilaku.
Siapa saja yang harus terlibat agar aplikasi PMM ini menjadi tidak membosankan disukai banyak guru? Ajak semua guru terlibat dan merasakan manfaat dari adanya aplikasi PMM. Awalnya mungkin pemaksaan, lama-lama akan menjadi kebiasaan. Sosialiasai yang dilakukan harus masif dan membuat guru senang mengupload semua karyanya di PMM. Terutama karya dalam bentuk digital seperti buku digital, video, dan berbagai tulisan yang bermanfaat seperti kiat menulis cerita fiksi.
Mengapa aplikasi PMM penting dimanfaatkan oleh guru Indonesia? Sebab aplikasi ini dikeluarkan oleh kemdikbudristek dan harus bermanfaat untuk semua guru Indonesia. Mulai dari ide praktik, kelas, info terkini, asesment murid, perangkat ajar, capaian pembelajaran, alur & tujuan pembelajaran, dan bagian pengaturannya benar-benar dirasakan kebersamaannya. Juga pelatihan implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang mudah dipelajari secara mandiri.
Kolaborasi antar komunitas harus terus dibangun sehingga komunitas yang dibentuk dan terdaftar di aplikasi PMM dapat bermanfaat dan dirasakan kehadirannya oleh guru Indonesia. Video inspirasi dan bukti karya guru harus terus disosialisasikan serta kumpulan konten unggulan agar terus dipertahankan.
Dimana sebaiknya aplikasi PMM digunakan? Aplikasi PMM harus dengan mudah digunakan dimana saja dan kapan saja. Guru harus melakukan pembelajaran kolaboratif melalui aplikasi PMM ini.Â