Ayo kita implementasikan coaching di sekolah. Berikut ini adalah salah satu contoh videonya:
Coaching memiliki perbedaan dari beberapa penerapan bimbingan seperti mentoring dan konseling. Perbedaannya tampak dari cara penerapan seperti pada mentoring yang identik pada pelaksanaan dengan tujuan yang berbeda yakni membagikan pengalamannya untuk membantu mentee. Sedangkan dalam konseling, seorang ahli (konselor) membantu langsung konseli. Implementasi coaching tidakah membantu secara langsung akan tetapi mengarahkan coachee untuk menyelesaikan masalahnya sendiri dan memaksimalkan potensinya.
Tahapan TIRTA yang terdiri dari  menentukan Tujuan, Identifikasi masalah, Rencana aksi, serta penerapan hidup dengan Tanggungjawab atas rencana aksi yang sudah dikemukakan sebelumnya adalah metode yang  sering digunakan dalam coaching. Metode ini dikembangkan dari model coaching sangat terkenal yaitu GROW yang merupakan singkatan dari Goal (tujuan), Reality (kenyataan), Option (pilihan) dan Will (keinginan).
Info lengkap dapat dibaca di https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/catatan-gp/peran-coaching-dalam-pendidikan-yang-memerdekakan/
Elemen penting dari coaching yang dapat diambil dari video yang disajikan adalah mengantarkan seseorang dari satu tempat ke tempat tujuan, bentuk kemitraan yang dijalankan melalui proses kreatif, membangun ide untuk memancing pertumbuhan bagi coacheenya tersebut.Â
Siswa akhirnya menemukan solusi dari masalah yang dihadapinya. Sebagai seorang guru, Omjay pernah menerapkan prinsip ini saat siswa mengalami kesulitan baik secara pribadi maupun kelompok.
Saat Omjay ulang tahun, banyak siswa yang mendatangi Omjay dan memberikan ucapan terima kasih atas bimbingannya selama ini. Senang sekali mendapatkan hadiah di hari ulang tahun Omjay yang ke-50.
Demikianlah kisah omjay kali ini. Semoga bermanfaat buat pembaca kompasiana. Guru penggerak itu mulai mengenal konsep coaching. Semoga dapat diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Salam Blogger Persahabatan