Proses mendiferensiasikan pelajaran dilakukan untuk menjawab kebutuhan, gaya, atau minat belajar dari masing-masing siswa.
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu. Keberagaman dari setiap individu murid harus selalu diperhatikan.
Mengapa harus diperhatikan? karena setiap peserta didik tumbuh di lingkungan dan budaya yang berbeda sesuai dengan kondisi geografis tempat tinggal mereka.Â
Pembelajaran dilakukan dengan beragam cara untuk memahami informasi baru bagi semua murid dalam komunitas ruang kelasnya yang beraneka ragam, termasuk cara untuk: mendapatkan konten; mengolah, membangun, atau menalar gagasan; dan mengembangkan produk pembelajaran dan ukuran evaluasinya.
Nah dari situlah sehingga semua murid atau siswa di dalam suatu ruang kelas yang memiliki latar belakang kemampuan beragam bisa belajar dengan efektif dan menyenangkan.Â
Selain itu juga memastikan setiap murid atau siswa di kelasnya tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang prosesnya. Strategi Pembelajaran berdiferensiasi ada 3 yaitu: diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk.
Metode pembelajaran yang digunakan semestinya Berpihak Kepada Siswa. Tujuan Pembelajaran dibuat yang dapat dicapai oleh semua siswa. Pembelajaran yang berlangsung membuat guru menjadi kreatif dan menyenangkan semua siswa.
RPP yng baik tetap dibuat oleh guru penggerak. Ada 3 komponen yang tidak boleh hilang di RPP dan modul ajar yaitu: tujuan pembalajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran.
Praktik Mindfulness disampaikan langsung oleh Bapak Dr. Asep Sutisna sangat menarik sekali. Kami diajari Praktik STOP (Stop, Take Abrite, Observer, Proces). Kami melakukan latihan melihat dengan sadar dan lain-lainnya.