Kecintaan pada PGRI selalu ada di hati ini. Juga pada Kawan-kawan guru lainnya di seluruh Indonesia. Hal ini Omjay lihat langsung saat acara konkernas PGRI di Samarinda Kalimantan Timur.
Perhelatan Konkernas ke-IV di Samarinda usai sudah, Sabtu malam 25/2/2023. Para peserta dari seluruh Indonesia sebagian sudah ada yang kembali ke kampung halaman masing-masing, sebagian lagi mungkin masih dalam perjalanan pulang setelah mengunjungi titik nol Ibu kota Negara (IKN).
Perjalanan menuju dan dari Samarinda bagi sebagian besar para peserta sungguh tidak mudah. Para pengurus provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia yang datang ke Samarinda dengan berbagai moda transportasi udara, darat, bahkan laut tentu mengeluarkan tenaga, waktu, dan biaya yang tidak sedikit. Semua dilakukan dengan satu alasan yaitu, kecintaan pada PGRI.
Kecintaan teman-teman pengurus pada organisasi ini bukan main-main. Para pendiri organisasi ini dulu mungkin tidak pernah membayangkan bahwa forum Konkernas ini akan dihadiri seribu orang dari penjuru Indonesia yang tentu sangat beragam dan tidak semua daerah Indonesia memiliki konektivitas transportasi yang mudah dan cepat.
Bayangkan saja, jarak Palu-Samarinda yang terlihat dekat di peta, tapi tidak terhubung secara langsung, dan terlebih dahulu harus melalui Jakarta. Jika naik pesawat dari satu kota di Pulau Kalimantan pun, harus memutar dulu ke Jakarta. Jadi, rasa haru, bangga, apresiasi, dan hormat setinggi-tingginya harus kita sampaikan kepada seluruh peserta yang hadir.
Perlu kita sampaikan pula rasa hormat dan apresiasi kepada pengurus PGRI Kaltim yang luar biasa hangat dan menyenangkan dalam menyambut sesama saudara PGRI se-Indonesia.
Tapi kadangkala, ada saja orang yang salah mengartikan kecintaan itu. Sehingga ada saja yang berupaya hadir masuk di ruangan walau tidak diundang bahkan tidak memenuhi persyaratan untuk berhak mengikuti Konkernas. Tujuannya mungkin hanya buat gaduh. Ya, memang cinta itu buta, hingga kadang meninggalkan rasionalitas bahkan etika.
Cinta membutuhkan pengorbanan. Jadi jangan mengaku cinta jika tidak mau berkorban. Berkorban terus untuk berkhidmat dan memajukan PGRI.
Kalau memang benar-benar cinta dengan PGRI, maka tidak akan ada upaya menjegal, memfitnah, Â menebar dusta dan kebencian apalagi mengobarkan permusuhan. Semuanya damai dan saling melengkapi.
CNOÂ
Membaca tulisan pak Catur Nurochman Oktavian di wa group PGRI membuat Omjay terharu. Lelah dan letih terbayar sudah, setelah mengikuti kegiatan konferensi kerja nasional PGRI yang keempat di hotel Mercure Samarinda.
Nanti malam pak catur Nurochman Oktavian akan menjadi narasumber di KBMN PGRI. Kawan-kawan bisa ikutan acaranya secara online melalui aplikasi zoom dan live YouTube. Biasanya kami hanya belajar lewat wa group PGRI saja. Kali ini kita belajar lewat aplikasi zoom.
Bertemu dengan para pengurus PGRI dari berbagai daerah membuat Omjay bahagia. Mereka adalah para pengurus PGRI yang amanah dan bertanggung jawab. Meskipun terkadang fitnah dan berita bohong seringkali menerpa mereka.
Omjay berjumpa dengan pak Syam Zaini. Beliau seorang kepala sekolah negeri di kota palu Sulawesi tengah. Kami bertemu di sela-sela acara konkernas PGRI di Samarinda.
PGRI abadi akan selalu ada di dalam hati. Omjay juga bertemu dengan bapak Muhir Subagya. Beliau sudah berusia 78 tahun dan masih tetap gagah. Suatu hari pernah Omjay diajak main ke rumahnya di pondok kelapa.Â
Omjay belajar kepada ayahanda bapak Dr. Muhir Subagya. Beliau senior kami di PGRI. Banyak sekali pengalaman beliau di PGRI. Ketika Omjay lahir ke dunia, pak Muhir sudah menjadi kepala dinas di DKI Jakarta yang gubernurnya adalah bapak Ali Sadikin.
Selain itu Omjay bertemu juga dengan pak Dede Hidayat. Beliau sekjen PGRI provinsi Jawa Barat. Juga bertemu bendahara umum PGRI bapak Bustanul Arifin. Beliau mengelola sekolah SMA swasta di Cibinong Bogor Jawa Barat.
Omjay sangat yakin PGRI akan abadi. Sebab kehadiran dan kiprahnya selalu terjaga di seluruh negeri. Semua guru menjaga agar PGRI abadi dan dapat menciptakan kekuatan negara.
Salam blogger persahabatan
OmjayÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H