Omjay bersetuju dan bersepakat agar semua itu dituliskan di kompasiana.com. Oleh karena itu, Omjay mengajak kawan-kawan guru Indonesia untuk menuliskan tentang guru penggerak dari sudut pandangnya masing-masing. Kita harus menjadi guru penggerak yang bijak untuk wujudkan merdeka belajar. Bukunya sudah Omjay dapatkan dari pak Sigid Purwo Nugroho.
Seorang kawan yang menjadi pengawas sekolah menuliskan komentarnya.
Betul....saya punya sekolah binaan tahun 2022, gurunya masuk kriteria guru inspiratif oleh kemendikbud sdn 1 kayumas kec arjasa kab situbondo dan sekolahnya bukan sekolah penggerak dan bukan guru penggerak.
Omjay menjadi teringat dengan ibu AAT NURHAYATI. Beliau terpilih sebagai guru inspiratif kemdikbudristek tahun 2022. Kami akan mengundangnya di kelas berbagi hari Sabtu, malam minggu nanti. Beliau kami jadwalkan menjadi narasumber tanggal 25 Februari 2023 pukul 19.30 WIB. Nanti kawan-kawan ikutan ya, melalui aplikasi zoom dan live youtube. Undangannnya sedang dibuatkan bapak Fajar TRi Laksono dan tim Horee.
Seorang pengawas yang aktif di PGRI menuliskan pendapatnya di WA Group PGRI.
"Hal yang tidak bisa dipungkiri dalam pemerataan akses pendidikan khususnya sila ke-5 Pancasila adalah Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Kalau kurikulum merdeka dipandamg memang bagus dan mendesak  untuk merubah karakter,  mengapa  tidak disiapkan dengan matang? Di sana ada..diklat2  ..baru go serentak. Gak melalui seleksi dll,  sehingga muncul klasifikasi sekolah yaitu SEKOLAH PSP DAN PMM yang tentunya perlakuannya tidak sama".
Buat kami di PGRI, Guru Penggerak dan lainnya sama istimewanya. Guru penggerak harus menjadi pelopor perubahan di sekolahnya masing-masing. Terima kasih Bunda Ketua umum PB PGRI Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd yang selalu memotivasi kami. Tentu hal itu jadi arah kiprah kami di pengurus PGRI. Sangat membanggakan dan istimewa jika melalui kaderisasi di PGRI banyak guru yang semula pasif, biasa-biasa saja, sekarang berubah menjadi tangguh untuk segala kondisi. Itu semua berkat program yang dibuat oleh pengurus PGRI. Baik secara daring maupun luring.
Demikianlah kisah Omjay hari ini. Semoga dapat memotivasi pembaca kompasiana menjadi guru pelopor di sekolahnya masing-masing. Guru penggerak adalah guru pelopor.