Lalu, apa bedanya pantun, syair, gurindam dengan karmina? Seringkali kita bertanya seperti itu, dan mas Miftah memberikan penjelasannya. Kamipun larut dalam pemarannya yang luar biasa.Â
Inilah contoh guru penggerak yang sebenarnya. Pintar berpantun apa adanya. Guru penggerak bukan guru plagiat. Kalau plagiat pasti akan dilaknat.
Syair, hampir sama seperti pantun. Terdiri atas empat baris. Memiliki sajak a-a-a-a. Baris satu sampai empat memiliki hubungan/saling berkaitan. Ciri-ciri Pantun sudah kami jelaskan di atas.
Contoh syair sebagai berikut:
Inilah kisah bermula kawan
Tentang negeri elok rupawan
Menjadi rebutan haparan jajahan
Hidup mati pahlawan memperjuangkanEngkau telah mafhum kawan
Penggenggam bambu runcing ditangan
Pemeluk tetes darah penghabisan
Syahdan, Tuhan karuniai kemerdekaan.
Nah, kalau gurindam hanya terdiri atas dua baris. Memiliki sajak a-a. Baris pertama dan kedua saling berhubungan.Â
Contoh gurindam :
Jika rajin salat sedekah,
Allah akan tambahkan berkah.Kalau peserta semuanya fokus
Niscaya semua pasti akan lulus