Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Pengumuman ASN PPPK Ditunda Lagi dan Banyak Guru Kecewa

5 Februari 2023   08:31 Diperbarui: 5 Februari 2023   08:34 945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedih dan sedikit kecewa membaca instagaram Prof Nunuk Suryani (plt Dirjen GTK Kemdikbudristek). Beliau menyampaikan pesan bahwa pengumuman ASN PPPK Tahun 2022 ditunda. Lalu mengapa pengumuman hasil seleksi PPPK ditunda? Sebuah pertanyaan langsung berada di otak Omjay. Omjay mencoba mencarinya di youtube dan ditemukan info PENTING! Pengumuman KEMDIKBUD Penyebab Penundaan Pengumuman Kelulusan PPPK Guru & Jadwat Terbaru - YouTube.


Omjay juga membaca tulisan pak Ahmaf Facth di sini. Omjay juga temukan informasi lainnya di sana.

Nampaknya ada sesuatu yang menjadi bahan pertimbangan panitia seleksi ASN PPPK. Kawan-kawan guru yang mengikuti seleksi PPPK dimohon untuk bersabar menunggu. Omjay membaca kekecewaan kawan-kawan guru. 

Hal itu Omjay baca di bagian komentar instagram Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd. Komentarnya ada di sono.

Dari komentar salah seorang ibu guru, Omjay membaca komentar sebagai berikut:

Ibu yang terhormat, tolonglah, setidaknya dahulukan yang sudah P1. Jangan mempersulit orang. Kasihan loh, mereka nunggu tanpa kepastian lebih dari 1 tahun. Prioritaskan apa yang seharusnya diprioritaskan. Udah nunggu 1 tahun, masih disuruh nunggu lagi. Astagaaaaa.... kalaupun ditunda, berikan alasannya kenapa? Apakah tidak cukup waktu yang sudah kalian tentukan sendiri? Mereka nggak sedikit loh, Bu, yang nganggur karena ada beberapa yang pihak sekolah sendiri udah nggak mau terima mereka lagi, karena dianggap udah pasti dapat kerja yang nyaman. Saya bukan peserta P3K, tapi, saya kasihan kepada mereka yang nasibnya kalian gantung udah 1 tahun lebih.

Membaca komentar tersebut, Omjay sedih juga. Sudah setahun nasib mereka digantung. Omjay sendiri bukan guru ASN dan guru PPPK yang ikut seleksi, namun Omjay memiliki rasa empati yang TINGGI dari masalah ini. Kesejahteraan guru harus diperhatikan.

Omjay juga membaca komentar guru lainnya di IG Prof Nunuk Suryani, komentarnya sebagai berikut:

Gimana bawahan mau kerja cepat, kalok atasannya kerjanya juga lambat, tidak konsisten. Setahun menunggu kepastian, belum cukup juga waktu untuk memproses. Ini salah satu bukti nyata, kerja orang indonesia memang lambat, mau itu pemerintahnya atau pun rakyatnya.

Omjay menjadi tersenyum membacanya. Sebab apa yang dituliskannya merupakan luapan emosi kekecewaan guru yang mengikuti seleksi ASN PPPK. Mereka sangat kecewa karena pengumumannya selalu ditunda. Nampaknya ada yang tidak beres dalam proses seleksinya. Entah dimana masalahnya. Omjay bersama PGRI sedang mencari dan menemukan akar masalah utamanya.

Seorang kawan guru yang beragama Islam juga menuliskan komentarnya.

Dalam hadis, baginda pernah berdoa, “Ya Allah, barangsiapa yang diberi tanggung jawab untuk menangani urusan umatku, lalu ia mempersulit mereka, maka persulitlah hidupnya. Dan barangsiapa yang diberi tanggung jawab untuk mengurusi umatku, lalu ia memudahkan urusan mereka, maka mudahkanlah hidupnya.” (HR Muslim).

Omjay yakin seyakin-yakinnya, para pejabat yang terlibat soal ini tidak bermaksud mempersulit bapak dan ibu guru. Mungkin mereka menjaga kehati-hatian jangan sampai ada kesalahan kebijakan dan mengumumkan nama guru yang kurang tepat posisinya. Mungkin juga karena mereka masih menunggu pejabat di atasnya. Mari kita bersabar menunggu pengumumannya di bulan Februari ini.

Seorang guru yang marah dan kecewa memberikan komentarnya sebagai berikut:

Suka² Bpk/Ibu sajalah, toh kami teriak² juga tidak ada gunanya, keberadaan kami sebagai p1 pun hanya tim hore dalam seleksi ini, kami lelah bu, tahukah ibu bahwa banyak diantara kami sudah tidak bekerja bu, apakah Bpk/Ibu peduli? Banyak pula diantara kami sudah pergi bu, apakah ini juga tidak menjadi perhatian Bpk/Ibu?

Semoga masalah guru ASN PPPK ini segera dicarikan solusinya. Semua guru sekolah negeri segera diangkat menjadi ASN PPPK dan bergembira. Setahun rasanya sudah cukup balada guru PPPK di Indonesia. Wahai guru Indonesia, jasamu tiada tara.

Demikianlah kisah omjay kali ini. Semoga bermanfaat untuk kawan-kawan pembaca kompasiana. Mari kita memiliki rasa empati kepada kawan-kawan kita yang masih berjuang untuk masa depannya.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Guru Blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun