Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Program Guru Penggerak Tidak Disukai Guru Lainnya?

30 Januari 2023   19:26 Diperbarui: 30 Januari 2023   21:01 4135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang kawan kuliah di kampus UNJ memberikan informasi kepada Omjay. Katanya di sekolah beliau ada guru penggerak. Namun, beliau tidak disukai oleh kawan-kawan guru lainnya.

Beliau menuliskan infonya seperti ini.

Mereka yang gak suka pasti ada sebabnya, di tempat saya juga  ada 1 guru penggerak,  juga tidak disukai teman-teman yang lain. Bukan hanya seorang yang tidak suka akan tetapi hampir 50 temannya tidak suka karena si guru penggerak menjadi sombong, kata-kata semakin tinggi (katanya jangan samakan dengan guru yang lain) dan merasa paling pintar itulah mungkin sebabnya tidak suka.

Omjay merenung sekaligus introspeksi diri. Seharusnya seorang guru penggerak itu disukai oleh teman-temannya. Juga disukai oleh murid-murid yang diajarkan oleh guru penggerak.

Bila ada seorang guru penggerak yang ikut seleksi Kemdikbudristek tidak disukai oleh kawan-kawan guru lainnya, berarti ada yang salah dalam diri guru penggerak tersebut. Jadi bukan karena programnya.

Setahu Omjay, guru yang telah mengikuti pendidikan guru penggerak adalah guru yang tidak sombong. Mereka menerapkan ilmu padi. Kian berisi kian merunduk. Mereka merasa kurang puas dalam melayani peserta didiknya dan berusaha untuk mampu memimpin pembelajaran di kelas dengan baik dan menyenangkan.

Pendidikan Guru Penggerak (PGP) merupakan kegiatan pengembangan profesi guru melalui pelatihan dan pendampingan yang berfokus pada kepemimpinan pembelajaran agar mampu mendorong tumbuh kembang peserta didik secara holistik; aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik; serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila. 

Profil pelajar Pancasila yang dimaksud adalah peserta didik yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, kreatif, gotong royong, berkebinekaan tunggal, bernalar kritis, dan mandiri.

Program ini bertujuan memberikan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogi kepada guru sehingga mampu menggerakkan komunitas belajar, baik di dalam maupun di luar satuan pendidikan serta berpotensi menjadi pemimpin pendidikan yang dapat mewujudkan rasa nyaman dan kebahagiaan peserta didik ketika berada di lingkungan satuan pendidikannya masing-masing. 

Rasa nyaman dan kebahagiaan peserta didik ditunjukkan melalui sikap dan emosi positif terhadap satuan pendidikan, bersikap positif terhadap proses akademik, merasa senang mengikuti kegiatan di satuan pendidikan, terbebas dari perasaan cemas, terbebas dari keluhan kondisi fisik satuan pendidikan, dan tidak memiliki masalah sosial di satuan pendidikannya.      

Ilmu yang sudah didapatkan selama 6 bulan selama menjadi guru penggerak seharusnya membuatnya lebih rendah hati dan tidak sombong. Sebab guru penggerak harus mampu membagikan ilmu dan pengalamannya kepada guru lainnya.

Kalau seorang guru penggerak sombong dan merasa dirinya paling pintar, tentu saja akan dijauhi oleh teman sejawatnya. Allah saja tidak suka dengan orang yang sombong lagi membanggakan dirinya. Apalagi kita sebagai manusia biasa.

Oleh karena itu, yuk kita ajak kawan lainnya untuk menjadi guru penggerak yang sebenarnya. Tidak perlu sombong dan membanggakan dirinya. Semakin kita rendah hati dan senang berbagi ilmu dan pengalaman, maka akan semakin banyak kawan-kawan baru kita dapatkan.

Itulah yang Omjay lakukan selama ini bersama tim solid Omjay di kelas belajar menulis Nusantara (KBMN PGRI). Kami saling bersinergi dan berkolaborasi. Kalau ada yang sombong di antara kami, pastilah tidak disukai dan tidak akan diajak lagi bergabung dalam tim solid Omjay. 

Sebab kami ada untuk membantu semua teman guru yang sedang mengalami kesulitan dalam menulis dan menerbitkan buku. Kesombongan akan membuat kita jatuh dan akhirnya membuat kita tak punya banyak teman. Kesombongan akan membuat kita tak punya teman banyak.

Seharusnya guru penggerak itu temannya banyak. Sebab beliau adalah orang yang dirindukan dan kehadirannya sangat dinantikan oleh peserta didik dan teman sejawatnya. Bila ada guru penggerak yang justru tidak disukai, itu tandanya guru tersebut harus instrospeksi diri dan menyadari kesalahannya.

Menjadi guru penggerak adalah panggilan hidup. Kita harus mampu memberikan keteladanan. Mampu menjadi pemimpin dan memberikan contoh yang baik kepada kawan-kawan guru lainnya.

Kemampuan menggerakkan komunitas belajar merupakan kemampuan guru memotivasi dan terlibat aktif bersama anggota komunitasnya untuk bersikap reflektif, kolaboratif serta berbagi pengetahuan yang mereka miliki dan saling belajar dalam rangka mencapai tujuan bersama.

Ingatlah selalu ilmu padi. Kian berisi kian merunduk. Amalkan ilmu yang ada dalam modul guru penggerak dalam kehidupan sehari-hari sebagai seorang guru tangguh berhati cahaya. Guru yang pantang mengeluh dan guru yang mampu memberikan cahaya terang buat guru lainnya. Guru yang seperti matahari dan mampu menyinari dunia pendidikan.

Bila itu dilakukan oleh seorang guru penggerak yang telah lulus seleksi Kemdikbudristek, Insyaallah akan banyak orang menjadi semakin tertarik ikut program pendidikan guru penggerak. Sebab mereka tidak hanya cerdas secara kognitif tapi juga cerdas secara adab dan sikap yang baik.

Semoga semakin banyak guru penggerak yang disukai oleh kawan-kawan guru lainnya dan yang paling penting adalah disukai oleh murid-murid yang diajarkannya.

Salam blogger persahabatan

Omjay 

Guru blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Omjay/Dokpri 
Omjay/Dokpri 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun