SElamat sore kawan-kawan kompasiana. Baru saja kami makan siang bareng di rumah makan Padang dekat perpustakaan nasional Salemba Jakarta pusat. Aduh Omjay lupa namanya. Pokoknya ada kata Lubuk gitu deh. Masakannya enak sekali. Kalau tak salah Lubuak Batuang di jalan Salemba Raya.
Tak terasa Omjay sampai nambah dua piring saking enaknya. Padahal badan masih kurang enak, karena batuk masih menyerang Omjay. Kalau bicara pasti ada batuknya uhuk-uhuk. Segelas air putih hangat membuat tenggorokan terasa segar kembali. Alhamdulillah.
Ada 13 judul buku pengarang YPTD diserahkan langsung penerbit YPTD. Inilah uniknya penerbit YPTD. Buku diserahkan langsung oleh pengarang bukunya ke perpustakaan nasional yang ada di jalan Salemba Raya. Kami bangga menyerahkannya secara langsung.
Ada beberapa pengarang YPTD yang diharapkan hadir di Perpustakaan Nasional untuk menyerahkan bukunya, yaitu:
2. An Nisa
3. Madame Heddy
4. Muthiah
5. Sukma
6. Erwan Mayulu
7. Windhu
8. Taufik Uieks
9. Nani Kusmiyati
10. Omjay
11. Ajinatha
12. Raiders
13. Daeng
14. Nur Terbit
15. Fifi SHN
Omjay ucapkan terima kasih kepada bapak Haji Thamrin Dahlan yang sudah banyak membantu para pengarang mendapatkan mahkotanya. Buku adalah mahkota seorang penulis. Kami memberi nama penulis di YPTD sebagai seorang pengarang. Sebab buku adalah karangan seseorang. Dahulu sewaktu Sekolah Dasar, ada pelajaran yang namanya mengarang. Kami diminta mengarang apa saja yang ada di kepala kami saat itu. Ternyata pelajaran itu ada manfaatnya sampai saat ini.
Banyak sekali buku yang terkirim ke perpustakaan nasional republik Indonesia. Penerbit YPTD rutin mengirimkan buku-buku hasil tulisan kawan-kawan pengarang langsung ke tempat ini. Pengarang YPTD menjadi senang dan tahu tempat buku-buku disimpan dari seluruh Indonesia dan ber- ISBN. Bimbingan teknis persyaratan memperoleh barcode ISBN juga diberikan kepada para pengarang YPTD. Kopi darat plus makan siang menjadi bonusnya. Alhamdulillah, nikmat mana lagi yang hendak engkau dustakan?
Salut dengan pak haji Thamrin Dahlan. Mantan purnawirawan polisi yang berusia lebih dari 70 tahun ini selalu mengajak kami untuk menulis dan menerbitkan buku dengan bayar seikhlasnya. Kami berharap semakin banyak pengerang di YPTD.
Menjadi pengarang di YPTD itu banyak enaknya. Kalau dihitung-hitung, uang yang kami kirimkan ke YPTD, kembali juga kepada kami dalam bentuk lainnya. Salah satunya makan bersama di rumah makan Padang yang terletak tidak jauh dari perpustakaan nasional Republik Indonesia (RI).Â
Sebelum makan siang di rumah makan Padang, kami foto bersama dulu di depan perpustakaan nasional republik Indonesia gedung A. Kami para pengarang YPTD sangat bangga sekali. Akhirnya buku yang kami susun dengan kekuatan kebersamaan dapat ber- ISBN dan terkirim langsung ke tempat idaman para penulis di seluruh Indonesia.
Omjay bersyukur bisa menjadi pengarang YPTD yang membanggakan. Tak terasa YPTD akan berusia 3 tahun. Rencana kami akan membuat kegiatan Kopdar di Yogyakarta. Semoga bisa berkolaborasi dengan PGRI di bulan Juli 2023. Aamiin.
Jadilah Pengarang di YPTD yang Membanggakan. Tulislah apa yang kamu sukai dan kuasai. Kemudian bukukan tulisanmu di penerbit YPTD. Waktu pertama kali menerbitkan buku di YPTD, Omjay tak keluar uang sama sekali. Namun seiring perjalanan waktu, YPTD harus punya kas kecil untuk operasional. Alhamdulillah mendapatkan respon positif dari kawan-kawan pengarang YPTD. Semoga penerbit YPTD kian membesar dan dapat memberikan kontribusi untuk kegiatan literasi di tanah air.
Demikianlah kisah Omjay hari ini. Semoga dapat menginspirasi kawan-kawan semua di kompasiana. Ayo kumpulkan tulisan kawan-kawan di kompasiana dan terbitkan di penerbit YPTD dengan bayar seikhlasnya. Semoga anda pengarang YPTD berikutnya.
Salam Blogger Persahabatan
OmjayÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H