Semalam kami berkumpul lewat zoom di PGRI. Rekamannya ada di YouTube di bawah ini.
Menarik sekali apa yang disampaikan oleh ibu Lely semalam. Jadilah guru penggerak yang asli dan bergerak dengan hati nurani. Keasliannya dapat dilihat dari aksi nyata guru penggerak itu sendiri.
Ternyata tidak mudah mengikuti seleksi wawancara dan simulasi mengajar untuk menjadi calon guru penggerak. Semua guru yang ikut seleksi akan diuji dengan dua orang penguji. Di sana calon guru penggerak akan ditanya seputar apa yang sudah dilakukannya.
Yuk kita ikuti siaran ulangnya dan jangan lupa memberikan like, subscribe, dan komentarnya! Terima kasih.
Sementara itu, siang harinya Omjay mengikuti kegiatan pertemuan orangtua siswa SMP Labschool Jakarta. Dalam kegiatan tersebut dikenalkan pimpinan baru SMP Labschool Jakarta.
Tema kegiatan adalah menyiapkan masa depan anak sedari Dini. Para orangtua siswa kelas VII dan VIII diundang untuk hadir dalam acara yang bagus ini. Pengurus POMG yang dipimpin oleh ibu Dini hadir dengan pakaian seragam POMG SMP Labschool Jakarta.
Bapak Ridwan kepala BPS Labschool memberikan arahannya dan pak Asdi Wiharto kepala SMP Labschool Jakarta memberikan sambutannya sekaligus memperkenalkan wakil kepala sekolah yang baru. Ada pak Trezadigjaya dan pak pandu. Mereka terpilih melalui seleksi Wakasek mengantikan ibu Siti Mujanah dan bapak Sarmilih.
Acaranya bagus sekali, namun karena diselingi dengan kegiatan mengajar kelas VII, Omjay tidak mengikuti acaranya dari awal hingga selesai. Omjay mengikuti kelanjutan acaranya melalui Instagram sekolah dan wa group guru SMP Labschool Jakarta.
Tidak mudah menyiapkan masa depan anak sedari dini. Oleh karena itu kami mengundang narsum yang paham benar cara menyiapkan masa depan anak sedari dini. Bapak Kirdi Putra seorang prosional Hypnoterapi kami undang ke sekolah kami.
Di sinilah peran guru penggerak asli terlihat. Guru bergerak dan tergerakkan untuk menyiapkan masa depan anak dengan baik. Semua itu dilakukannya dengan ikhlas. Hanya memberi tak harap kembali.
Guru mampu mendorong tumbuh kembang anak secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid atau siswa serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila.
Di SMP Labschool Jakarta, kami menyiapkan berbagai fasilitas siswa agar betah berada di sekolah. Salah satunya adalah meja tenis meja. Di sana siswa bisa bermain dan berolahraga mengisi waktu luangnya saat tidak belajar. Siswa nampak senang bermain tenis meja. Siswa dapat bermain sambil berolahraga.
Guru melayani siswa dengan sepenuh hati. Guru sangat dekat dengan semua siswa sehingga mereka terlayani dengan baik. Semua minat dan bakat siswa tersalurkan dalam kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
Nah, guru penggerak asli pasti mampu menggerakkan komunitas belajar baik di dalam maupun di luar satuan pendidikan serta berpotensi menjadi pemimpin pendidikan yang dapat mewujudkan rasa nyaman dan kebahagiaan siswa ketika berada di lingkungan satuan pendidikan masing-masing. Suasana pembelajaran yang menyenangkan harus ada dalam kelas.
Rasa nyaman dan kebahagiaan siswa ditunjukkan melalui sikap dan emosi positif terhadap kegiatan sekolah. Siswa bersikap positif terhadap proses akademik dan merasa senang mengikuti semua kegiatan di sekolah.
Siswa juga terbebas dari perasaan cemas, terbebas dari keluhan kondisi fisik dan tidak memiliki masalah sosial di sekolah. Tak ada bulying di sekolah. SEmua saling menyayangi dan memberikan kasih sayang kepada sesama.
Demikianlah sedikit kisah Omjay tentang guru penggerak yang asli dan selalu melayani siswa dengan ikhkas dan sepenuh hati. Semoga bermanfaat buat pembaca Kompasiana yang semakin banyak anggotanya.
Salam blogger persahabatanÂ
OmjayÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H