Supaya tulisan kita banyak yang membaca, perhatikan pemilihan judul. Bila anda pandai memainkan emosi pembaca, maka anda telah berhasil mengundang pembaca untuk membaca tulisan anda di blog. Termasuk juga tulisan anda di Kompasiana. Anda akan dibuat tersenyum seperti anak Labschool Jakarta dan pak Erwin di kampus UNJ Rawamangun Jakarta Timur.
Cobalah anda klik link di bawah ini
https://www.kompasiana.com/wijayalabs/63be612b3f640d334b2291d2/bubarkan-saja-program-guru-penggerak
Sudah dibaca lebih dari 260 ribu orang lebih dan akan terus bertambah jumlah pembacanya. Semoga anda pembaca berikutnya. Aamiin.
Saat menuliskan kisah di atas, Omjay sedang berada di ruang guru lantai 3 bersama bapak haji Sarmilih. Beliau guru IPA SMP Labschool Jakarta. Saat itu tak ada jam mengajar. Ruangan guru sepi dan hanya kami berdua. Pak haji Sarmilih sibuk dengan pekerjaannya.Â
Omjay sendiri sedang asyik membaca Kompasiana seperti biasa. Sampai kemudian Omjay tertarik dengan tulisan pak Sudomo yang memberitahukan kalau program guru penggerak angkatan 6 diberhentikan sementara. Jumlah pembacanya banyak sekali dan membuat Omjay terpicu dan terpacu untuk membuat tulisan yang lebih seru dan menarik. Omjay yakin jumlah pembaca pasti akan lebih banyak dari tulisan pak Sudomo.
Omjay sempat bersedih hati ketika ada di wa group yang menuliskan bubarkan saja program guru penggerak. Tentu saja Omjay tak setuju dengan pendapat itu. Supaya judulnya menarik dan membuat emosi pembaca, maka Omjay tulis judulnya bubarkan saja program guru penggerak.
Banyak juga yang kecele atau terkecoh dengan judul. Mereka langsung berkomentar tanpa membaca isinya. Mereka baru membaca judulnya saja sudah berkomentar.
Selama Omjay mengikuti program guru penggerak, Omjay merasakan banyak manfaatnya. Salah satunya, Omjay merasa lebih dekat dengan siswa. Omjay mulai mengajak siswa untuk belajar lebih baik lagi di semester kedua. Omjay berharap nilai mereka lebih baik dan berprestasi tinggi.
