Pakde Mulyono sudah berjualan ketupat sayur dari tahun 1987. Anak dan istri tinggal di Sragen. Beliau tinggal seorang diri di kota Jakarta untuk mencari sesuap nasi. Kalau sayuran labu tidak habis, maka langsung dihangatkan. Supaya bisa dijual esok hari dan tetap enak rasanya. Beliau sudah punya cucu dari 5 orang anak. Cucunya sudah sekolah di SMA. Alhamdulillah semua anaknya sudah hidup mandiri dan bekerja di Jawa tengah. Beliau berjualan ketupat sayur keliling karena untungnya lumayan buat biaya hidup keluarga. Beliau cerita kalau dari jualan ketupat sayur dapat menyekolahkan anak-anaknya di desa.
Demikianlah kisah Omjay kali ini. Omjay belajar bisnis dari pakde Mulyono. Beliau orang yang pantang mengeluh dan tekun dalam bekerja. Baginya, rezeki itu harus dijemput dan setiap orang sudah punya rezekinya masing-masing. Tak akan mungkin tertukar.
Ayo kita jemput rezeki dengan terus berusaha dan berdoa. Seperti pakde Mulyono yang terus bekerja di hari tua. Omjay belajar bisnis dari beliau. Asalkan halal dan dikerjakan dengan rasa senang, pastilah tidak akan merugi. Seperti pakde Mulyono yang tidak pernah merugi setiap hari. Selalu bersyukur kepada Allah dan ikhlas menerima rezeki dari apa yang telah dikerjakannya.
Terima kasih Pakde Mulyono atas inspirasi dan motivasi nya pagi ini. Dimana ada kemauan disitulah selalu ada jalan.
Dalam wa group tantangan menulis di Kompasiana setiap hari. Bapak haji Thamrin Dahlan menuliskan pantun pagi hari sangat bagus sekali.Â
*PANTUN SENIN 21 Nov 2022*
_Sawah meramba padi menguning_
_Petani bersahaja bebas prahara_
*Senin tiba angkasa bening*
*Semangat bekerja abdi negara*
_Kayuh perahu sampai ke seberang_
_Riak meniti ombak diterjang_
*Tegar hadapi semua tantangan*
*Jangan berhenti teruslah berjuang*
_Tak ada rotan akarpun jadi_
_Pepatah kuno jangan lupakan_
*Laksanakan pekerjaan sepenuh hati*
*Loyal dedikasi syarat kesuksesan*