Selama 2 hari ini, DocJay menonton ulang rekaman video youtube. Rekaman videonya sangat menarik sekali, karena telah ditonton ribuan orang dan menjadi viral di media sosial.
Pertama video Rapat Dengar pendapat (RDP) Komisi X DPR dengan pltdirjen gtk kemdikbud dan kedua Video Balada guru Indonesia dan diskusi ngopi seksi.Â
Keduanya saling berkaitan dan membuat docJay teringat dengan buku best seller sekolahnya manusia. Penulisnya juga menulis buku gurunya manusia.
Sebuah buku yang dituliskan oleh almarhum Munif Chatib. Sebuah buku yang isinya mengajak guru untuk mengambangkan eh mengembangkan multiple intellejen anak. Namun, harapan ini masih mimpi, ketika nasib guru masih seperti guru Umar Bakri, di dalam lagu Iwan Fals.
Seharusnya para pejabat di kemdikbud, termasuk juga mas menteri Nadiem Makarim turut membaca buku sekolahnya manusia. Dalam buku itu dijelasnya bagaimana manusia bersekolah dengan guru-guru tangguh berhati cahaya. Anda bisa membaca lengkapnya di sana. Namun, sekolah kita masih berurusan dengan persoalan perut sang guru. Gaji guru Indonesia seperti dikebiri seperti nasib guru Umar Bakri. Air mata guru honorer sudah habis keluar. Mereka adalah korban dari janji yang belum semuanya terbukti.
Rasanya sudah sangat lelah guru honorer digantung. Mereka seperti bola pimpong yang ditepok ke sana kemari. Mereka bertanya ke pemerintah pusat dan pemerintah pusat meminta bertanya ke pemerintah daerah. Guru tak lagi dihormati dan mendapat posisi terhormat di negeri ini. Benarkah demikian?
Begitulah kalau sudah menyangkut masalah anggaran atau gaji mereka. Akibatnya banyak guru honorer yang nasibnya terkatung-katung. Hal ini dituliskan lengkap oleh mbak Ester Napitupulu (wartawan kompas) di kompas.id hari ini. Judulnya guru honorer lelah digantung. Janji sejuta guru ASN PPPK ternyata belum terbukti. Terlalu banyak drama yang kita saksikan. Ternyata janji hanya tinggal janji dan tak terbukti. Guru honorer tetap ikhlas bekerja sambil menahan lapar dan terus berdoa. Semoga ada keajaiban dari kebijakan yang belum berpihak kepada guru ASN PPPK.
Pengangkatan guru ASN PPPK ternyata masih bermasalah. Kita melihat laporannya dari plt direjen GTK Kemdikbudristek. Mengapa hal ini masih terjadi?Â
Segudang pertanyaan masih ada di otak ini. Ingin rasanya ditumpahkan di blog keroyokan Kompasiana. Docjay/Omjay hanya ingin bertanya kepada mas menteri kemdikbudristek. Satu pertanyaan saja. Supaya tak pusing nanti menjawabnya. Tulisan sebaiknya dibalas dengan tulisan dan bukan lisan. Kata dibalas dengan kata dan bukan mata.
Mas Nadiem, mengapa guru honorer dighosting? Apakah harapan palsu ini masih terus berlanjut? Sayangilah guru-guru Indonesia. Omjay yakin anda menyayanginya. Jangan telantarkan mereka. Segera cari solusi agar guru semakin sejahtera. Beri kami kebahagiaan mendekati hari guru nasional dan di hari ulang tahun PGRI. Ayo guru bangkit. Pulihkan pendidikan. Indonesia kuat. Indonesia maju.
Salam blogger Persahabatan
Omjay/docjay
Doktor teknologi pendidikan UNJÂ
Guru Blogger Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H