"Maksud pendidikan itu adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun anggota masyarakat"Â
Ki Hadjar Dewantara Pendidikan Abad XXI Menuntun Kolaborasi, Kritis-Reflektif, Komunikasi, Kreatif, Inovatif Selamat dan Bahagia Wellbeing .
Masa Depan -- murid Humanis (penuh kasih sayang, hati yang bersih, jujur) yang Selamat & Bahagia (student wellbeing ).
Masa Kini -- Pendidikan Gotong Royong (Kolaboratif -- Reflektif -- Kritis).Â
Masa Lampau -- Pendidikan yang Menuntun.Â
8. REFLEKSI FILOSOFIS PENDIDIKAN KHD -- PESAN KUNCIÂ
- Guru dan murid berkolaborasi untuk menginisiasi/menciptakan kedalaman (rasa takdjub dan kasmaran) spiritual, intelektual dan sosial untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia (Pengembang Modul 1.1) .
- Siswa dan guru merdeka belajar yang berkolaborasi bersama menggali dan mengembangkan potensi siswa dan mengakomodasi karakteristik masing-masing untuk mewujudkan student wellbeing (Ngakan Putu Suarjana (Pengawas) -- Dinas Pendidkan Karangasem, Bali (catatan: kata wellbeing dalam bahasa KHD -- Selamat dan Bahagia; di Program Gubernur Jawa Barat, Jabar Masagi disebut BAGDJA) .
Ada 4 Pertanyaan Reflektif:Â
- Pikirkan dan tuliskan satu pengalaman Anda terkait proses pembelajaran yang merefleksikan (mencerminkan) pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD)?Â
- Bagaimana perwujudan 'menuntun' yang saya lihat dalam konteks sosial budaya di daerah saya?Â
- Mengapa Pendidikan Indonesia perlu mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat zaman?Â
- Apa relevansi pemikiran KHD "Pendidikan yang berhamba (berpihak) pada anak" dalam peran saya sebagai pendidik?Â
Demikianlah sedikit kisah omjay hari ini. Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat buat pembaca kompasiana. Mari kita lakukan refleksi tentang filosofi KHD yang sudah dilakukan di kelas kita. PENDIDIKAN ADALAH MENUNTUN KEKUATAN KODRAT ANAK. Itulah pesan Ki Hajar Dewantara.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia