Pokoknya pendidikan harus terletak di dalam pangkuan ibu bapak karena hanya dua orang inilah yang dapat "berhamba pada sang anak" dengan semurni-murninya dan se-ikhlas-ikhlasnya, sebab cinta kasihnya kepada anak-anaknya boleh dibilang cinta kasih tak terbatas (Karya Ki Hajar Dewantara, Pendidikan, halaman 382 -- Buku Kuning).Â
'Kowe bakale dak mulya ake selawase'Â (selamanya engkau akan aku muliakan). Begitulah KHD mengatakan dalam bukunya.Â
Pemikiran tentang berhamba pada anak itu tercetus dari suatu penyesalan yang pernah dirasakan oleh Soewardi ketika menghadapi setumpuk pekerjaan yang belum terselesaikan.Â
Tangis Asti yang tiada henti-hentinya dirasakan sebagai suatu hambatan yang mengganggu tugasnya. Lalu dengan serta merta diseretnya anak itu keluar, dan tanpa berpikir panjang, dibiarkannya Asti kecil menangis di balik hempasan pintu rumah.Â
Salju yang berjatuhan di jendela tiba-tiba menyadarkan kekalutan pikirannya. Dia lari secepatnya, lalu dibukanya pintu . . . dan Asti sudah tampak biru, menggigil kedinginan. Soewardi menyesal, sangat menyesal.Â
Sambil memeluk anaknya yang sedang tersengal-sengal berurai air mata itu, terucaplah kata kasih sepenuh hati: "Kowe bakale dak mulya ake selawase" Artinya: "Selamanya engkau akan aku muliakan."
Tuhan mendengar kata umat-Nya. Apa yang akan terjadi, terjadilah. Asti tidak pernah dapat mengurus dirinya sendiri hingga sekarang; seluruh keluarga selalu berusaha untuk dapat melayani keperluannya.Â
Pengalaman Soerwardi menjadi salah satu teori Pendidikan dalam perguruan yang dicita-citakan. (Irna H.N. Hadi Soewita, Soewardi Soerjaningrat dalam Pengasingan, 2019, hal.95-96).
PENDIDIKAN YANG BERPIHAK PADA ANAK untuk berhamba pada sang anak. -- Pendidikan yang Berpihak/Berpusat pada Murid. Itulah yang seharusnya dilakukan oleh guru untuk memberikan pengalaman terbaik bagi murid-muridnya.
4. DASAR PENDIDIKAN KHD -- BUKAN TABULA RASAÂ
"Anak bukan kertas kosong yang bisa digambar sesuai keinginan orang dewasa" Anak lahir dengan kekuatan kodrat yang masih samar-samar. Tujuan Pendidikan adalah menuntun (memfasilitasi/membantu) anak untuk menebalkan garis samar-samar agar dapat memperbaiki lakunya untuk menjadi manusia seutuhnya. (KHD, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan) Pertanyaannya: bagaimana menebalkannya?Â