Tumblelog (Variasi Blog)
Tumblelog merupakan variasi berbagai media seperti gambar, link, video, dan sebagainya. Salah satu website yang menyediakan service ini adalah http://tumblr.com. Format tumblelog singkat tanpa menyertakan komentar yang umumnya ditemukan pada blog biasa. Sangat cocok jika seseorang ingin mempublikasikan sesuatu dengan cepat dan to the point, misalnya sekadar berbagi kata inspirasi yang dapat memotivasi diri.
Berkat teknologi yang berkembang pesat, blog juga mengalami migrasi device dari PC atau notebook menuju device lain seperti PDA dan ponsel, jenis blog ini dikenal dengan moblog, yang merupakan gabungan dari kata mobile dan blog. Tidak kalah dengan blog biasa, moblog juga mulai menyediakan dukungan multimedia seperti gambar dan video. Moblog berkembang dengan pesat diiringi dengan penggunaan fitur-fitur yang semakin digemari pada ponsel/PDA seperti kamera dan koneksi wireless, sehingga mempermudah melakukan publikasi gambar dengan cepat(Garcia et al., 2019). Sebagaimana ungkapan lama mengatakan "satu gambar bermakna ribuan kata", para moblogger dapat mengekspresikan yang mereka inginkan melalui gambar secara "on the fly". Dengan perkembangan digital yang ada saat ini, blog dapat dibuka dan dituliskan melalui HP, sehingga pengguna tak perlu lagi membuka laptop atau PC(Halic et al., 2010).
Kemunculan blogger yang semakin meningkat dan terus bertambah setiap harinya membuat dunia internet semakin penuh dengan informasi baru. Seseorang mungkin tidak membutuhkan semua informasi tersebut, tetapi semua orang pasti membutuhkan sebuah informasi dan informasi yang dibutuhkan tersebut bisa jadi tersedia pada salah satu blog(Hou et al., 2020). Memutuskan menjadi blogger berarti memutuskan tampil di depan publik, agar apa yang disampaikan dapat dikagumi, dipuji, atau sebaliknya dibantah, dikoreksi dan dicerca oleh orang lain dalam bentuk komentar (atau bahkan blog saingan!). Publikasi dan informasi yang disampaikan pada publik, akan mengikuti proses penilaian yang menentukan apakah informasi itu akan disukai atau tidak disukai (yang pasti, keduanya bisa membuat popular).
Beberapa anggapan menganggap blog sama dengan buku diary. Memang terdapat persamaan yang jelas, yaitu baik blog maupun diary umumnya merupakan ungkapan hati dan pikiran, tetapi ada perbedaan yang besar di antara keduanya. Diary menulis untuk diri sendiri, sementara dalam membuat blog, seseorang menulis blog untuk dibaca orang lain dengan maksud untuk saling berbagi (sharing) (Quadir & Chen, 2015). Hal ini merupakan dasar yang penting dalam membuat blog. Dengan dasar ini, blogger tentu akan berusaha membuat tulisan yang objektif, beretika, bertanggung-jawab, dan tentunya bermanfaat bagi orang lain.
Blog mempunyai fungsi yang sangat beragam, dari sebuah catatan harian sampai dengan media publikasi dalam sebuah kampanye politik, program- program media dan korporasi. Sebagian blog dipelihara oleh seorang penulis tunggal, sementara sebagian lainnya oleh beberapa penulis. Sekarang banyak sekali blog dikelola secara kolaboratif dimana banyak orang bisa ikutan menulis di blog seperti http://kompasiana.com, http://terbitkanbukugratis.id, dan http://gurusiana.co.id.
Banyak juga weblog yang memiliki fasilitas interaksi dengan para pengunjungnya, yang dapat memperkenankan para pengunjungnya untuk meninggalkan komentar atas isi dari tulisan yang dipublikasikan, namun demikian ada juga yang sebaliknya atau yang bersifat non-interaktif(Ifinedo, 2017). Situs-situs web yang saling berkaitan berkat weblog, atau secara total merupakan kumpulan weblog sering disebut sebagai blogosphere. Bilamana sebuah kumpulan gelombang aktifitas, informasi dan opini yang sangat besar mengerupsi beberapa subjek atau sangat kontroversi dalam blogosphere, maka hal itu sering disebut sebagai blogstorm atau badai blog. Hal ini terjadi karena isi kontennya menarik hati pembaca.
Dalam konferensi blog di Universitas Harvard tahun 2000, terungkap enam pilar kunci yang membedakan blogging dengan saluran komunikasi lainnya, yaitu:
- Publishable. Anda dapat langsung memposting berita. Mudah, murah, dan dapat dibaca di mana pun.
- Findable. Mudah ditemukan lewat situs pencari, berdasarkan subjek, nama penulis, atau keduanya. Makin tambun suatu blog, makin cepat digemari.
- Social Blogosphere. Blogosphere cirinya adalah bisa menyuarakan hati penulisnya (cuap-cuap). Percakapan yang menarik berdasarkan topik beralih dari suatu situs ke situs web, ngelink dari suatu link ke link lain. Melalui blog, mereka yang memiliki minat yang sama dapat membangun network atau berita lintas geografi.
- Viral. Informasi menyebar lebih cepat melalui blog dibanding news service. Saat ini tak ada viral marketing yang dapat menyetarakan kecepatan dan efisiensi suatu blog.
- Syndicatable. Content yang kaya mudah diindikasikan oleh siapa saja. Bayangkan dunia penuh dengan orang pandai, dan, lewat media blog, ribuan informasi yang tersebar dapat didapat.
- Linkable. Setiap blog nge-link ke yang lain, memiliki akses ke puluhan juta orang yang mengunjungi blogosphere setiap hari yang bercirikan komunikasi internet dua arah. Media blog itu bak supermarket tabloid.
Mengingat kekuatan dari blog tersebut, guru sebagai peneliti berpikir kiranya seorang guru dan siswa perlu ngeblog, Mengapa? Karena blog adalah media yang paling murah dan mudah dipelajari, di samping untuk menambah wawasan pengetahuan sekaligus untuk eksistensi diri bagi guru dan siswa. Mereka bisa eksis dan narsis dalam blognya yang telah terbiasa menulis.
Adanya blog, guru dan siswa dapat menerapkan pembelajaran yang mengundang asalkan mereka kreatif dalam menulis. Dalam pengelolaan blog diperlukan kreativitas menulis dalam mengembangkan konten. Bahkan dalam pesta Blogger tahun 2008 yang dihadiri oleh Menteri Riset dan teknologi, Kusmayanto Kadiman, blog sangat berperan aktif dalam semua bidang kehidupan, baik politik, ekonomi, sosial dan bahkan pendidikan. Walaupun blog harus berhadapan dengan media sosial lainnya.Â
Oleh karena hal itulah banyak lembaga baik negeri maupun swasta yang mengadakan berbagai lomba blog. Adanya lomba blog membuat guru dan siswa berlomba-lomba untuk mengelola blognya secara kreatif dan mandiri. Mereka berusaha keras agar blog yang dibuat menarik pengunjung untuk membacanya. Sampai saat ini, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) selalu mengadakan lomba blog, baik untuk guru maupun untuk siswa di semua jenjang pendidikan (Kusumah, 2021).Â