Senen, 24 Oktober 2022, Omjay diundang oleh Komunitas Masyarakat anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) untuk ikut kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Ashley, Jl. KH Wahid HaSYIM no.220 a-b, Tanah Abang Jakarta Pusat.
Acara dibuka oleh ketua umum Mafindo, mas Zek dan mas Adi Pras dari AMSI media. Kita berdiskusi tentang Materi Cek Fakta dan literasi media untuk sekolah menengah dan perguruan tinggi. Mafindo didirikan tahun 2016 dan sudah banyak melakukan kegiatan. Seperti membangun database sistem, kualisi cek fata.com, program tular nalar, nonton bareng dan membuat video inspiratif.
Satu per satu peserta yang hadir diminta untuk saling memperkenalkan diri dulu sebelum acara diskusi berlangsung. Pesertanya ada yang datang dari jauh. Ada yang dari Makassar, Pontianak dan Yogyakarta. Acara perkenalan dipandu oleh mbak Dewi dari Mafindo.
Banyak informasi baru Omjay dapatkan hari ini. Semoga bermanfaat buat pembaca kompasiana. Omjay catat pakai pensil point pentingnya di block note yang disiapkan oleh petugas hotel Ashley. Rencana akan Omjay buatkan tulisan tersendiri. Sebab besok FGD Masih berlanjut. Kami diminta untuk membuat analisis SWOT. Analisis SWOT literasi digital dan berpikir kritis di sekolah sangat diperlukan untuk dibuat peserta diskusi. Berikut ini contohnya.
FGD semakin siang semakin berkesan. Banyak informasi tentang kurikulum literasi digital omjay dapatkan. Mohon maaf belum bisa dibagikan dulu. Masih proses pengumpulan informasi di Mafindo. Nanti saja kalau FGDnya sudah selesai. Acara diskusi ini dipandu oleh mbak Heni. Diskusi ini Terfokus Masuknya Materi Periksa Fakta dan Literasi Media Pada Materi Pengajaran di Sekolah dan Perguruan Tinggi.Â
Ada hal penting yang disampaikan Ki Darmaningtyas, yaitu tentang tri pusat pendidikan. Pertama keluarga, kedua sekolah dan ketiga lingkungan. Juga dari ibu Dyah Palupi tentang kegiatan pembelajaran yang bisa dilakukan baik intra kurikuler maupun ekstrakurikuler. Sekolah dan para relawan Mafindo silahkan memanfaatkan untuk membagikan ilmu kepada siswa dan mahasiswa.
"Materi Cek Fakta di Kampus-Sekolah Penting sebagai "Vaksin" Hoax" https://www.detik.com/edu/edutainment/d-6369116/materi-cek-fakta-di-kampus-sekolah-penting-sebagai-vaksin-hoax/amp.
Siswa dan mahasiswa harus mampu memilah dan memilih informasi, apalagi sebelum pemilu 2024. Mereka harus mampu mencari sumber belajar yang benar dan terpercaya. Mereka bukan hanya sekedar melawan hoaks, tapi juga mampu menjadi pejuang hoaks. Di berbagai kampus sekarang ada mata kuliah cek fakta dan di sekolah ada mata pelajaran informatika. Urgensi kurikulum literasi digital sangat diperlukan saat ini. Hal ini disampaikan oleh Mas Zek, ketua Umum Mafindo.
Tantangan dunia digital kita semakin besar. Indonesiatermasuk palingtinggi tingkat cyberbulyingnya. Pendekatannya butuh komprehenship dan masukan semua pihak. Kode etik dan netiket dalam bermedia digital harus terus dikampanyekan. Materi Informatika di sekolah harus disusun dengan baik sesuai fasenya masing-masing.
Dari WA Group Mafindo, Omjay dapatkan sebuah informasi penting. Berdasarkan data milik Mafindo tahun 2019, terdapat 1221 hoaks yang menghiasi jalannya pemilu. Mulai dari yang bertema politik, penipuan, sampai dengan akun palsu yang mencatut pejabat publik.
Guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya dari hoaks, dibutuhkan berbagai macam bentuk edukasi yang salah satunya adalah dengan pembuatan film anti hoaks.
Nah, berikut kami sajikan Bincang Tangkal Hoaks (BTS) "MEMBUAT FILM YANG EFEKTIF UNTUK MENANGKAL HOAKS" bersama narasumber Winner Wijaya selaku sutradara film, dan akan dipandu oleh pemeriksa fakta Mafindo Khairunnisa Andini.
#CekFakta
#ProgramMedia
#HoaksdanMedia
#BincangTangkalHoaks
#MediaTangkalHoaks
#Mafindo
#TurnBackHoax
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H