https://www.kompasiana.com/wijayalabs/6310766f08a8b511f93793d2/ruu-sisdiknas-bikin-panasÂ
Sekarang TIK muncul kembali dengan nama baru informatika. Ilmu informatika ada di perguruan tinggi dan sekarang sudah mulai diajarkan sejak dini. Banyak anak negeri ini yang hanya bisa main games tapi tidak bisa membuat games. Sebab mereka tidak pernah diajari coding. Siswa tidak pernah diajari cara membuat aplikasi. Itulah mengapa materi informatika harus dikuasai siswa sejak dini. Materi berpikir komputasional (Computational Thinking) belum dikuasai oleh siswa, padahal kemdikbud menekankan dalam ANBK untuk kuasai literasi dan numerasi.
Di dunia yang saat ini memasuki era Revolusi Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0, Informatika merupakan salah satu disiplin ilmu yang wajib dikuasai oleh setiap orang, dan aspek praktisnya sudah diperlukan sejak usia dini. Akibatnya, di banyak negara, informatika mulai diajarkan sejak usia lebih dini, khususnya untuk membentuk pola pikir yang disebut berpikir komputasional (computational thinking), yang merupakan salah satu literasi baru, sejalan dengan literasi digital.
Persoalannya sekarang adalah informatika masih belum menjadi muatan wajib di RUU Sisdiknas pasal 81. Seorang kawan menyampaikan ya kepada kami. Nampaknya perjuangan ini belum berakhir. Kita siap kawal RUU Sisdiknas bersama PGRI.
Dalam Buku Informatika yang diterbitkan kemdikbud, Kurikulum Informatika terdiri dari  Berpikir Komputasional (BK), Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Sistem Komputer (SK), Jaringan Komputer dan Internet (JKI), Analisis Data (AD), Algoritma dan Pemrograman (AP), Dampak Sosial Informatika (DSI), dan Praktik Lintas Bidang (PLB). Kedelapan elemen ini semestinya sudah diajarkan sejak dini kalau bangsa ini ingin maju di bidang teknologi.
Saat ini, Indonesia masih menjadi pengguna aplikasi. Belum banyak aplikasi yang diciptakan oleh orang Indonesia. Hal ini dikarenakan informatika belum menjadi muatan wajib di sekolah kita. Mereka yang ingin belajar coding saja harus keluar uang jutaan. Itulah mengapa algortima dan pemrograman diperlukan agar bangsa ini mulai menjadi bangsa pembuat aplikasi yang memudahkan pekerjaan manusia sehari-hari.
Selain mempermudah kehidupan sehari-hari, Informatika akan membantu kita untuk menyiapkan diri sebagai warga dunia digital, yaitu dunia maya melalui internet. Di dunia digital, warga digital juga perlu cara komunikasi, sopan santun dan etika, serta membangun kebiasaan-kebiasaan baik yang menumbuhkan karakter warga digital yang baik pula. Karena kehidupan dunia digital seiring dan sejalan dengan dunia nyata, kalian harus berkarakter baik di dunia nyata maupun dunia digital.
Informatika adalah sebuah disiplin ilmu yang mencari pemahaman dan mengeksplorasi dunia di sekitar kita, baik natural (dunia dan alam sekitar kita) maupun artifisial (dunia maya, atau dunia digital yang diciptakan manusia). Informatika juga berkaitan dengan studi, pengembangan, dan implementasi dari sistem komputer, serta pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar pengembangan yang didasari pada pemahaman dunia nyata dan dunia artifisial tersebut. Ilmu informatika tidak eksklusif, tetapi banyak bersinggungan dengan bidang ilmu lain karena luasnya kemungkinan eksplorasi masalah yang akan diselesaikan.
Informatika didasari metode berpikir komputasional (computational thinking) sebagai landasan berpikir. Berpikir merupakan elemen paling penting dalam belajar informatika. Informatika terdiri atas konsep keilmuan dan praktik, dikemas dalam ak tivitas pembelajaran yang diharapkan akan menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan, bermakna, dan berkesan untuk kemudian dapat diterapkan dalam menyelesaikan persoalan kehidupan sehari-hari. Â Informatika merupakan ilmu yang berinteraksi dengan semua bidang lain. Informatika bukan hanya memakai gawai atau komputer, tetapi juga memakai aplikasi (perangkat lunak) dan memahami sistem komputasi. Informatika merupakan salah satu cabang ilmu seperti halnya matematika, biologi, dan ekonomi.Â