Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Labschool sebagai Center of Excellent

1 September 2022   08:24 Diperbarui: 1 September 2022   10:10 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membangun Labschool sebagai Center of Excellence dalam menjawab Tantangan Global Di Era Disrupsi dan Digital Pasca Pandemi Covid-19

Oleh: Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd

A. PENDAHULUAN

Merujuk panduan atau pedoman Calon Wakil Kepala Sekolah, perihal pemberitahuan waktu pendaftaran calon wakil kepala sekolah, selanjutnya penulis berpikir keras untuk menuangkan ide-ide cemerlang ke dalam tulisan ini. Semoga dapat dipahami oleh tim penilai pemilihan wakil kepala sekolah.

Untuk menjalankan tugas sehari-hari, Kepala Sekolah perlu didampingi oleh Wakil Kepala Sekolah. Wakil Kepala Sekolah yang memiliki kapabilitas dan profesional yang tinggi sangat ditentukan oleh berbagai faktor, di antaranya faktor akademis, kepribadian, pengalaman, kreativitas, inovatif dan kecenderungan untuk selalu mencapai prestasi secara maksimal dengan dukungan dari berbagai unsur yang berada di lingkungan belajar itu sendiri (sekolah).

Proses Seleksi dan pengangkatan Wakil Kepala Sekolah dengan melibatkan semua unsur yang berada di lingkungan sekolah sebagai syarat akseptabilitas, diharapkan dapat dijadikan sarana untuk memilih guru-guru yang memiliki kapabilitas dan profesionalitas sebagai Wakil Kepala Sekolah.

Proses Seleksi dan pengangkatan Wakil Kepala Sekolah secara demokratis, transparan dan terbuka diharapkan dapat menjembatani antara kepentingan lembaga dan tuntutan profesionalitas. Dengan demikian sekolah-sekolah Labschool yang berada di bawah Yayasan Pembina UNJ diharapkan lebih kondusif sebagai lembaga pendidikan yang mampu menghadapi tantangan dunia global yang serba kompetitif.

Tema yang diminta dalam membuat makalah sangat menarik. Calon wakil kepala sekolah harus memiliki wawasan di bidang Pendidikan dan disampaikan dalam bentuk makalah perencanaan strategis pengembangan Labschool.

Tentu untuk merencanakan strategis pengembangan Labschool, diperlukan seorang wakil kepala sekolah bidang akademik yang menguasai job description yang diharapkan oleh kepala sekolah, sehingga bisa saling bersinergi dan melengkapi agar Labschool menjadi rumah kedua bagi siswa. Semuanya itu akan terwujud, ketika wakil kepala sekolah yang terpilih bisa bekerjasama dengan semua guru yang ada di sekolah. Akan terlihat prosentase pencapaiannya dan dibuat dalam bentuk flow chart atau bahan grafisnya.

B. PEMBAHASAN

Penulis sempat merenung dan membaca kalimat demi kalimat dalam pedoman pemilihan wakil kepala sekolah. Makalah yang akan penulis presentasikan adalah "Membangun Labschool sebagai Center of Excellence dalam menjawab tantangan Global di Era Disruptif dan Digital Pasca Pandemi Covid-19".

Kening penulis mulai berkerut dan otak penulis mulai bekerja keras mencari kalimat yang pas dan jelas sehingga tulisan ini menjadi bernas. Labschool adalah sebuah sekolah yang didirikan pada tahun 1968. Penulis membacanya di http://labschool-unj.sch.id/home/sejarahSingkat .

Perjalanan sekolah Labschool sangat panjang dan alhamdulillah dapat diterima dengan baik di masyarakat akademik. Setiap pendaftaran siswa baru, selalu banyak peminatnya dan terpilihlah siswa terbaik. Bahkan saat pandemi covid-19 melanda Indonesia, Labschool tetap diminati masyarakat untuk menyekolahkan anaknya.

Membaca sejarah Labschool yang cukup panjang membuat penulis dan kawan-kawan guru di Labschool semakin tertarik untuk melakukan inovasi di dalamnya. Inovasi dalam bidang pendidikan memang menjadi tantangan kita bersama untuk melakukannya. Kita harus bekerjasama melakukan perubahan ini. Membangun supertim yang kompak atau solid harus dilakukan agar Labschool menjadi tempat berkumpulnya masyarakat berpengetahuan.

Pengalaman belajar STEAM di negara China tahun 2019, membuat penulis yakin kalau sekolah Labschool dapat bersaing dan unggul di masyarakat bila semua guru terus diupdate dan dilatih untuk mampu mengajar dalam kondisi apapun. Hal itu sudah teruji ketika sekolah kami menghadapi ujian pandemi covid-19. Dimana pembelajaran yang awalnya tatap muka menjadi tatap maya. Diperlukan wakil kepala sekolah yang mampu beradaptasi dengan kondisi yang ada.

Center of Excellence harus diterjemahkan menjadi sekolah ramah anak dan berprestasi. Juga mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan di Era Disrupsi dan digital. Labschool harus mampu menciptakan calon pemimpin masa depan yang berakhlaqul Karimah. Oleh karena itu semua guru harus dibekali dengan sifat kenabian yaitu sidiq, tabligh, amanah, dan fathonah.

Tantangan global yang dihadapi harus dijawab dengan membina siswa melalui pendidikan karakter yang baik sehingga terbentuk budaya sekolah atau school culture sekolah yang unggul di masyarakat. Penguatan Proyek Profil Pelajar Pancasila dalam sekolah penggerak harus dibuat dengan perencanaan yang matang sehingga hasilnya dapat menjadi contoh praktik yang baik atau best practice buat sekolah lainnya.

Seiring dengan perkembangan zaman, dunia pendidikan pun harus ikut berubah. Guru sekarang dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan pembelajaran. Guru kreatif adalah guru yang mampu menggunakan berbagai metode, media, model maupun pendekatan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Umumnya guru kreatif selalu peka terhadap kebutuhan peserta didik. Guru kreatif akan selalu mengembangkan desain pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik. Guru kreatif tidak akan menyampaikan materi pembelajaran saja, tanpa memikirkan materi tersebut bisa terserap atau tidak oleh peserta didik. Suasana pembelajaran yang dilakukan bersama guru yang kreatif akan terasa menyenangkan dan jauh dari unsur membosankan. Sebab guru seperti itu akan berusaha menemukan hal-hal baru.

Sebagai sekolah yang menjadi favorit di masyarakat, Labschool harus mampu mentransformasikan sistem pendidikan yang menjawab tantangan kecakapan hidup di abad 21. Pembelajaran abad 21 harus digiring ke dalam 4 hal yaitu critical thinking and problem solving, creativity and innovation, communication, dan collaboration.

Pada communication peserta didik dituntut untuk memahami, mengelola, dan menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi secara lisan, tulisan, dan multimedia. Siswa diberikan kesempatan menggunakan kemampuannya untuk mengutarakan ide idenya.

Pada collaboration, siswa menunjukkan kemampuannya dalam kerjasama kelompok dan kepemimpinan, beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab. Mereka mampu bergotong royong dan bekerja dalam kelompok atau tim yang solid.

Pada critical thinking and problem solving, siswa berusaha memberikan penalaran yang masuk akal dalam memahami dan membuat pilihan yang rumit dan mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dengan mandiri. Untuk itulah diperlukan berpikir komputasional yang mampu membuat siswa menyelesaikan masalah.

Pada creativity and innovation, siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan gagasan baru kepada yang lain, bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda.

Peranan sekolah Labschool dalam penerapan keempat hal di atas adalah:

  • Meningkatkan kebijakan dan rencana sekolah untuk mengembangkan keterampilan baru buat siswa dan juga guru.
  • Mengembangkan arahan baru kurikulum merdeka.
  • Melaksanakan strategi pembelajaran yang baru dan relevan.
  • Membentuk kemitraan sekolah di tingkat regional, nasional, dan internasional.

Labschool juga harus mampu menyiapkan dan menterjemahkan sistem pendidikan di era digital. Abad 21 adalah abad digital. Internet sangat membantu manusia dalam berkomunikasi dan berinteraksi walaupun jarak yang melewati batas wilayah negara. Era digital mewajibkan kita untuk mampu menciptakan informasi baru sehingga dalam hitungan detik dapat terhubung dan tersebar ke seluruh dunia. Semua serba online dan nyaris tanpa kertas atau paperless. Sekolah online tak bisa dihindari di saat wabah covid-19 belum hilang. Layanan pendidikan yang bersifat online harus menjadi fokus kita dalam melayani orangtua, siswa dan guru serta karyawan labschool lainnya.

Ke depan akan banyak profesi baru muncul. Labschool harus mempersiapkannya dengan baik. Labschool harus bekerja cerdas dengan kepemimpinan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah yang mampu melaksanakan programnya dengan baik.

Jika penulis terpilih dan dilantik menjadi wakil kepala sekolah, maka penulis akan berusaha meningkatkan kualitas Labschool dari bidang akademik. Oleh karena itu, penulis mencalonkan diri menjadi wakil kepala sekolah bidang akademik. Semoga Labschool mampu bersaing dan bersanding dengan sekolah lainnya di Indonesia. Aamiin.

C. PENUTUP

Tak ada gading yang tak retak dan tak ada manusia yang sempurna. Oleh karena itu dalam makalah sederhana ini, penulis ingin menyampaikan pesan bahwa kerja tim atau kolaborasi jauh lebih penting daripada kerja sendirian. Oleh karena itu, bila penulis terpilih, maka kerjasama tim dan saling melengkapi dengan sesama guru di Labschool, akan penulis dahulukan. Semoga Labschool tetap menjadi sekolah berkualitas yang dapat menjadi contoh buat sekolah lainnya.

Labschool akan benar-benar menjadi rumah kedua. Mereka betah berada di kelas, karena sarana dan prasarananya sangat menunjang. Semua siswa merasakan kenyamanan sehingga sekolah menjadi rumah kedua sebagai tempat untuk belajar, berprestasi dan mengembangkan potensi unik siswa. Bakat dan minat siswa terasah dengan baik. Siswa tergali potensinya dengan kegiatan ekstrakurikuler yang terjadwal.

Salah satu yang tidak kalah penting adalah tentang pengelolaan kelas di sekolah. Kelas yang terjaga kebersihannya, dan fasilitas lengkap akan membuat mereka betah selama 8 jam berada di sekolah. Kebersihan sebagian daripada iman. Guru harus mampu menanamkan penguatan pendidikan karakter kepada para siswanya. Mereka harus diajari pentingnya menjaga kebersihan di kelas. Dari pagi hingga sore hari. Rumah kedua mereka sellau bersih setiap harinya.

Terus terang harus diakui, siswa SMP Labschool Jakarta belum mampu menjaga kebersihan kelasnya masing-masing. Hal ini membuat sekolah kita belum pernah mendapatkan penghargaan sebagai sekolah terbersih tingkat nasional. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah terus menerus mengajak siswa agar membuang sampah pada tempatnya dan menjaga agar piket kebersihan kelas berjalan baik. Kemampuan mengelola kelas ini harus dipantau dari berjalannya kepengurusan kelas. Ketua kalas harus diberikan kesempatan untuk memimpin kelasnya dengan baik.

Sebagai salah satu sekolah rujukan dari kementrian pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia, SMP Labschool Jakarta sering dikunjungi sekolah-sekolah dari negara lain. Sarana dan prasarana yang memadai dan lengkap tentu akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi sekolah kita. Semua itu terwujud kalau Labschool telah melengkapi standar sarana dan prasarana sesuai dengan 8 standar nasional pendidikan.

Visi dan misi sekolah SMP Labschool Jakarta harus dituliskan dengan jelas. Kita harus mampu menetapkan dulu visi dan misi bidang akademik, kesiswaan dan sarana prasarana sekolah yang tentu saja disetujui oleh kepala sekolah dan pimpinan sekolah lainnya. Jadi sekolah cerdas atau Smart School berbasis TIK dan Riset adalah salah satu contohnya. Dari hasil riset inilah kita bergerak bersama dosen UNJ yang akan memberikan masukan dan saran untuk pembelajaran di kelas modern. Kelas modern berbasis riset dan pembelajaran digital di era revolusi industry 4.0 dan Covid-19 akan terjadi bila kepala sekolah dan wakil kepala sekolah memahami tupoksi, melakukan inovasi dan memahami misi dan visi sekolah dengan baik. Mari kita membangun Labschool sebagai Center of Excellence dalam menjawab Tantangan Global Di Era Disrupsi dan Digital Pasca Pandemi Covid-19.

DAFTAR BACAAN:

https://www.kompasiana.com/wijayalabs/5f177e3d097f363152415df3/membangun-labschool-sebagai-center-of-excellent?page=all#sectionall

https://omjaygurubloggerindonesia.blogspot.com/2022/08/berpikir-komputational.html

https://www.kompasiana.com/wijayalabs/63062df004dff04a101586c2/indonesia-digital-resilience-conference-and-expo-id-res-di-royal-ambarrukmo-yogyakarta-yang-meriah

https://wijayalabs.com/2022/08/23/meningkatkan-kualitas-belajar-siswa-dimanapun-dan-kapanpun/

https://wijayalabs.com/2020/07/27/membangun-labschool-sebagai-center-of-excellence-dalam-menjawab-tantangan-global-dalam-memasuki-era-disrupsi/

https://www.gurupenggerakindonesia.com/membangun-labschool-sebagai-center-of-excellence-dalam-menjawab-tantangan-global-di-era-disrupsi-dan-digital-pasca-pandemi-covid-19/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun