Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Benarkah Kemendikbudristek Bikin Kegaduhan Baru Masalah Buku?

15 Agustus 2022   11:22 Diperbarui: 15 Agustus 2022   11:28 917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Moderator:
* Indra Charismiadji (Vox Populi Institute Indonesia)
* Ki Bambang Pharmasetiawan (NU Circle)
                                                                                                                                                                                     

dokpri
dokpri

Setelah membaca informasi di atas, saya langsung klik link youtube yang dibagikan. Narasumbernya bagus-bagus sekali dan sangat mengerti masalah yang dihadapi. Sayangnya, tak ada satupun pejabat kemdikbud hadir dalam acara ini. Mungkin karena hari libur.

Dari Prof.Dr. Awaludin Tjalla, M.Pd, kami mendapatkan banyak informasi tentang penerbitan buku. Beliau adalah mantan pejabat di kepala pusat kurikulum dan perbukuan kemdikbud. Banyak membantu perjuangan guru TIK yang sekarang berganti nama menjadi Informatika.

Ada juga Prof. Dr. Said Hamid Hasan, M.A, Ph.D. yang sangat menarik menyampaikan materinya tentang kurikulum. Beliau adalah salah satu guru besar UPI Bandung yang ikut merancang kurikulum 2013 di Kemdikbud. Ada kesalahan penulisan buku IPS SMP menurut beliau yang harus direvisi bukunya.

Laporan dari kepala dinas dikpora kota Denpasar bapak Drs. A.A. Gede Wiratama, M.Ag juga membuat saya termenung. Ternyata masih banyak guru di Bali yang belum memahami kurikulum merdeka.

Bu Aulia Wijiasih beda lagi, beliau sangat kritis menyampaikan kesalahan demi kesalahan yang ada dalam buku baru di kurikulum merdeka. Dahulu beliau masuk dalam tim penyusun buku sehingga tahu banyak tentang proyek penulisan buku di kemdikbud.

Sedangkan anggota DPR dari komisi X, bapak Ferdiansyah mengingatkan kita agar menulis buku rasa Indonesia, dan tidak hanya menterjemahkan buku dari negara lain. Ini bahaya katanya. Kita harus belajar dari pengalaman yang sudah-sudah.

Bapak Agus Wahyudi perwakilan guru memberikan pendapat bahwa beliau adalah korban kebijakan pendidikan. Beliau berkata sejak Nadiem Makarim diangkat menjadi mendikbud, banyak sekali kegaduhan terjadi. Salah satunya buku di SMA. Banyak regulasi yang dibuat belakangan. Buku yang berasal dari orde baru malah kontennya lebih bagus.

Nah, untuk lengkapnya tulisan omjay ini, silahkan menonton siaran ulangnya di youtube. Semoga buku-buku yang salah dalam penulisan segera ditarik dan segera direvisi secepatnya karena ditunggu oleh pendidik dan peserta didik dalam kurilulum merdeka.

Usul Omjay, sebaiknya kawan-kawan guru membuat buku sendiri dan tidak tergantung kepada kemdikbudristek. Sebab saat ini kita sudah merdeka selama 77 tahun lamanya. Jadi, buatlah buku sendiri dan kalau ada penilaian dari kemdikbud, ikuti penilaiannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun