Pagi ini Omjay berjalan-jalan ke Astana Anyar Bandung. Omjay naik angkot jurusan elang Gedebage. Omjay naik dari jalan jamika dan turun di Tegalega.
Omjay sempat sarapan pagi dengan menikmati soto ayam. Enak sekali soto ayam nya. Segelas air teh hangat diberikan pedagang soto ayam. Enak sekali rasa tehnya.
Setelah makan soto, Omjay berjalan kaki menuju jalan Astana Anyar. Sempat mampir ke toilet dengan tarif Rp 2.000.Â
Dari sana penjaganya memberi tahukan tempat penjualan barang-barang bekas atau loak. Onjay sedang mencari kaca spion bekas untuk mobil Avanza. Ternyata, adanya di Banceuy dan bukan di Astana Anyar.
Berhubung sudah terlanjur turun di daerah ini, Omjay sekalian saja cari tahu ada apa di Astana Anyar Bandung. Â
Banyak pedagang kaki lima yang menjajakan barang dagangannya. Ada yang barang baru dan ada yang barang bekas. Harganya sangat murah dan bisa ditawar.
Omjay membeli sandal karet dengan harga murah sekali. Dengan uang Rp. 17.000 kita sudah bisa bergaya di Citayam fashion week yang ada di jalan Sudirman. Harga memang kaki lima, tapi  rasanya terasa bintang lima.
Selain membeli sandal jepit karet, Omjay juga membeli teko tanaman untuk menyiram tanaman di rumah Oma. Harganya sangat murah. Dengn uang Rp. 30.000, kita sudah bisa membawa pulang teko ajaib. Kalau diminta untuk membuatnya sendiri, Omjay belum tentu bisa he-he-he.
Sambil jalan-jalan di sekitar jalan Astana Anyar Bandung, Omjay melihat seorang bayi tertidur lelap. Ibunya sedang sibuk melayani para pembeli yang harga barangnya serba Rp. 5.000. Murah sekali harga barangnya.
Kalau saya punya uang banyak, pasti akan saya beli untuk dijual lagi. Soalnya murah sekali harganya. Pantesan banyak orang datang ke tempat ini. Mereka membeli barang yang sedang mereka butuhkan.Â
Omjay membeli dompet ponsel untuk pak Paidi. Omjay baru ingat, waktu itu beliau pesan dibelikan tas untuk HP. Fi tempat ini ada tas kecil yang beliau pesan. Dengan harga Rp. 30.000 sudah bisa beli tas kecil dati kulit jeruk Garut. Kalau di Turki harganya 100$ tapi di sini bisa dibeli dengan harga murah.
Sebenarnya asih banyak barang yang ingin Omjay beli di sini. Tapi uang cash di dompet sudah menipis. Omjay langsung naik angkot jurusan Gedebage elang dan turun di jalan Jamika Bandung.
Omjay naik dari tugu di depan Tegalega Bandung. Sepanjang jalan Astana Anyar Bandung, Omjay melihat bermacam barang yang dijual murah sepanjang jalan ini.
Ada apa di Astana Anyar Bandung? Ada para pedagang kaki lima sedange jemput rezekinya masing-masing. Ada sipir angkot yang berharap ada penumpang di dalam angkotnya. Ada tukang becak yang berharap ada penumpang yang naik becaknya. Ada banyak orang di jalan bersejarah ini.Â
Semoga semain banyak orang datang ke jalan Astana Anyar Bandung. Terjadi perputaran uang antara pedang dan pembeli. Semuanya happy dan berlibur di kota kembang Bandung.
Banyak orang naik sepeda tua dan motor mencari onderdil untuk melengkapi kendaraannya. Astana Anyar Bandung memang bikin orang dari luar Bandung datang ke jalan ini.
Kemacetan terjadi di jalan Astana Anyar Bandung. Semua orang menikmati kemacetannya. Sambil melihat barang-barang yang dijual pedagang kaki lima di sepanjang jalan.
Demikianlah kisah Omjay hari ini. Semoga bermanfaat buat pembaca kompasiana uang datang ke kota Bandung.Â
Salam blogger persahabatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H