Selain membeli sandal jepit karet, Omjay juga membeli teko tanaman untuk menyiram tanaman di rumah Oma. Harganya sangat murah. Dengn uang Rp. 30.000, kita sudah bisa membawa pulang teko ajaib. Kalau diminta untuk membuatnya sendiri, Omjay belum tentu bisa he-he-he.
Sambil jalan-jalan di sekitar jalan Astana Anyar Bandung, Omjay melihat seorang bayi tertidur lelap. Ibunya sedang sibuk melayani para pembeli yang harga barangnya serba Rp. 5.000. Murah sekali harga barangnya.
Kalau saya punya uang banyak, pasti akan saya beli untuk dijual lagi. Soalnya murah sekali harganya. Pantesan banyak orang datang ke tempat ini. Mereka membeli barang yang sedang mereka butuhkan.Â
Omjay membeli dompet ponsel untuk pak Paidi. Omjay baru ingat, waktu itu beliau pesan dibelikan tas untuk HP. Fi tempat ini ada tas kecil yang beliau pesan. Dengan harga Rp. 30.000 sudah bisa beli tas kecil dati kulit jeruk Garut. Kalau di Turki harganya 100$ tapi di sini bisa dibeli dengan harga murah.
Sebenarnya asih banyak barang yang ingin Omjay beli di sini. Tapi uang cash di dompet sudah menipis. Omjay langsung naik angkot jurusan Gedebage elang dan turun di jalan Jamika Bandung.
Omjay naik dari tugu di depan Tegalega Bandung. Sepanjang jalan Astana Anyar Bandung, Omjay melihat bermacam barang yang dijual murah sepanjang jalan ini.
Ada apa di Astana Anyar Bandung? Ada para pedagang kaki lima sedange jemput rezekinya masing-masing. Ada sipir angkot yang berharap ada penumpang di dalam angkotnya. Ada tukang becak yang berharap ada penumpang yang naik becaknya. Ada banyak orang di jalan bersejarah ini.Â