Kemarin sekolah kami mengadakan kegiatan expo ekskul. Ada 24 ekskul membuka stand. Rekaman videonya sudah Omjay upload ke channel YouTube wijayalabs. Inilah bukti bahwa semua anak punya potensi. Termasuk juga anak berkebutuhan khusus atau ABK.
Sekolah kami menerima ABK. Baik jalur prestasi maupun jalur tes mandiri. pengalaman Omjay mengajar ABK adalah kita memang harus sabar dan melindungi mereka dengan kasih dan sayang. Butuh kesabaran dalam membimbing dan mendidik mereka.
Pernah ada siswa ABK yang setiap harinya bikin kesel guru di sekolah. Namun kami menghadapinya dengan senyuman dan lapang dada. Kita harus ramah kepada mereka dan tidak mudah marah.
Ajak ABK bisa dan dengarkan apa yang mereka inginkan. Komunikasi yang baik dengan orang tua siswa ABK juga sangat diperlukan sehingga kita sebagai guru tahu apa yang ingin mereka lakukan. Jadian mereka profil pelajar pancasila yang mampu menjadi teladan bagi sesama.
Lindungi anak berkebutuhan khusus. Apalagi setiap tahun kita merakan hari anak nasional yang tahun ini jatuh pada tanggal 23 Juli 2022. Semua anak memiliki potensi dan kita harus bisa menyalurkan minat dan bakat mereka di tengah keterbatasan yang dimilikinya.
ABK itu ada yang pendiam tapi juga ada yang gak bisa diam. Cara menghadapi anak ABK yang tidak bisa diam adalah guru saling bekerjasama dalam melayani ABK ini. Setiap guru diberi arahan oleh guru BK dan pimpinan sekolah untuk memperhatikan ABK dengan pelayanan terbaik.
Alhamdulillah semua siswa ABK di sekolah kami lulus dengan nilai terbaiknya. Mereka melanjutkan pendidikan ke SMA yang dipilihnya. Bahkan sudah ada yang menjadi alumni perguruan tinggi dan bekerja. Mereka menjadi orang yang profesional di bidangnya masing-masing.
Memang tidak mudah menghadapi siswa ABK. Namun bisa dilakukan kalau semua guru mau menjadi guru tangguh berhati cahaya. Mau terus belajar dan memahami bahwa semua anak adalah bintang. Semua anak adalah juara. Guru harus memberi mereka kesempatan untuk menjadi sang juara.
Mari kita lindungi anak berkebutuhan khusus. Terima mereka apa adanya. Lakukan proses pembelajaran dengan menyenangkan. Buat mereka senang dan menjadikan sekolah menjadi rumah kedua. Hubungan keluarga yan harmonis di rumah dan pelayanan terbaik di sekolah membuat ABK menemukan potensi yang ada dalam dirinya.
Sekolah kami juga menerima anak cerdas luar biasa dan membuka kelas akselerasi dimana siswa diberi kesempatan belajar di SMP Labschool Jakarta hanya dua tahun. Namun program ini dihentikan pemerintah sehingga sekolah kami tidak bisa membukanya lagi.
Nah, demikianlah kisah omjay dalam topik pilihan kompasiana kali ini. Semoga kita dapat terus melindungi dan melayani anak berkebutuhan khusus atau ABK. Semua anak punya kelebihan dan kekurangan. Jadikan itu sebagai kekuatan untuk menjadi mereka berprestasi dan menjadi sang juara.
Salam blogger persahabatan
Omjay
blog https://wijayalabs.comÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H