Selamat pagi semuanya. Semoga anda sehat bersama keluarga tercinta. Nah pagi ini kami diajak berkunjung ke outlet penjualan jaket. Kualitas jaketnya kelas dunia. Anda tidak akan merugi membelinya.
Saat kami sampai ke outlet ini, kami diminta melihat langsung peragaan busana untuk pria dan wanita. Mereka memakai jaket kulit tipis beraneka warna. Suka sekali saya melihatnya.
Peragawan dan peragawati di sini cantik dan ganteng. Mereka berjalan mondar mandir sambil memperlihatkan jaket kulit bermerk citto pelle. Bagus sekali warna jaket kulitnya. Saya langsung membuat konten video di channel YouTube wijayalabs.
Tiba-tiba peragawan dan peragawati itu turun dari panggung. Mereka meminta rombongan yang dipilih untuk naik ke atas panggung. Mereka dipakaikan jaket kulit buatan citto pelle.
Surprise ternyata yang diminta ke panggung secara dadakan tidak kalah gaya dengan pramugari eh peragawati dan peragawan yang di atas panggung. Setiap jaket diberi nomor untuk memudahkan penonton yang akan memesan jaket kulitnya.
Setelah melihat langsung para peragawan dan peragawati memperlihatkan produk citto pelle, rombongan kami diminta untuk melihat produk-produk lainnya.
Saat Omjay berada di dalam, Omjay ditawarkan jaket kulit bagus sekali. Omjay langsung diminta memakainya dan bercermin. Ganteng sekali pria gagah di depan Omjay dengan jaketnya. Sang pelayan outlet ikut memujinya. Membuat Omjay terasa terbang ke angkasa akibat pujiannya.
Namun Omjay harus tahu diri. Harganya lumayan mahal bagi seorang guru seperti Omjay. Harga jaket setelah diberi potongan harga atau discount menjadi 750 lira eh Dollar.
Awalnya Omjay senang sekali karena harganya hanya 750 lira. Tetapi ternyata setelah Omjay mendekat, harganya 750 dollar. Wah duitnya belum cukup untuk saat ini. Kirain Omjay sekitar Rp 750.000 eh ternyata harganya menyesuaikan dollar hari ini. Kalau dolarnya 15.000 jatuhnya besar juga. Lumayan besar untuk ukuran seorang guru dari kampung.
Omjay mencoba menahan keinginan. Omjay harus bisa mengendalikan antara kebutuhan dengan keinginan. Saat ini Omjay belum butuh jaket kulit kualitas dunia. Masih banyak jaket di rumah belum Omjay pakai semuanya.Â
Istri Omjay memberi saran melalui WhatsApp. Sebaiknya ditunda dulu keinginan membeli jaket kulit. Sebentar lagi hari raya idul Adha. Sebaiknya uang untuk membeli jaket digunakan untuk berqurban, kita bisa berbagi kebahagiaan untuk sesama.
Saya mulai melirik kanan kiri. Teman-teman saya banyak yang sudah berbelanja. Â Ada yang membeli topi, jaket dan asesorisnya. Saya berpikir sejenak di toilet outlet dan menelepon istri untuk meminta pendapatnya secara langsung.
Istri memberi saran kembali. Nanti saja beli jaketnya di kota Garut. Sekalian membandingkan produk dalam negeri dan luar negeri. Saya pun mengikuti saran istri dan meminta maaf kepada petugas outlet untuk tidak jadi membeli jaket kulit.
Jaket kulit merk citto pelle memang mendunia. Barangnya bagus dan ada garansinya. Bahkan ada jaket kulit yang harganya lebih mahal daripada sebuah sepeda motornya. Kawan saya berkelakar. Biarlah motornya hilang dicuri orang asalkan jangan jaketnya.
Setelah keluar dari outlet jaket, saya melihat semua guru agama sedang duduk di kursi tamu bersama mbak Syahnaz, tour leader kami. Pak Dedi guru agama Islam dan bu Susi guru agama Katholik serta bu Duma guru agama Kristen protestan sedang asyik duduk di depan outlet.Â
Mereka tak ada satupun yang membeli jaket kulit, dan tetap tersenyum melihat saya yang tidak jadi membeli jaket kulit bermerek kelas dunia. Mereka mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan.Â
Jaket kulit citto Pelle memang bagus sekali kualitas barangnya. Jaket bisa digulung dan dimasukkan ke dalam tas kecil. Ingin sekali memiliki jaket berkualitas dunia ini. Kualitas barangnya yang terjaga, membuat jaket tahan lama dan tidak rusak sampai puluhan tahun.
Demikianlah sedikit kisah Omjay hari ini. Masih banyak cerita yang belum dituliskan. Nanti Omjay sambung lagi besok hari.
Salam blogger persahabatan
OmjayÂ
Guru blogger Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H