Ternyata jaringan di sana kurang bagus. Begitu masuk google meet jaringan putus nyambung. Omjay diminta menunjukkan KTP dan diminta memperkenalkan diri. Ada dua orang asesor yang siap mewawancarai Omjay.
Namun, untung tak dapat diraih dan malang tak dapat ditolak. Jaringan di sana ternyata kurang bersahabat alias lemot. Akibatnya Omjay dinyatakan tidak lulus seleksi calon guru penggerak.
Bagi Omjay semua itu ada hikmahnya. Omjay bisa fokus untuk urusan lain. Omjay bisa fokus untuk menyelesaikan laporan penelitian disertasi dan Alhamdulillah bisa lulus di ujian tertutup dan terbuka di pascasarjana UNJ.
Gagal menjadi guru penggerak bukan berarti kita gagal berkarir dalam menjalankan tugas pokok sebagai guru. Kita masih bisa menjadi guru penggerak dan tetap berkarya.
Kegagalan adalah sukses yang tertunda. Bekali kita gagal lekas bangkit dan cari akal. Berkali kita jatuh lekas berdiri jangan mengeluh.
Ambil hikmah dari kegagalan yang diterima lalu segera bangkit untuk terus bergerak, dan menggerakkan orang lain.Â
Menjadi guru penggerak akan banyak ujian dan cobaan. Selalu memberikan teladan adalah langkah awal mencapai kesuksesan. Teruslah menjadi guru dan menginspirasi muridnya.
Besok semua guru di SMP Labschool Jakarta akan pergi ke Turki. Kami semua belum ada yang lulus sebagai guru penggerak. Kami tetap happy dan berlibur di Cappadocia. Dalam novel layangan putus tertulis. Cappadocia its my dream.Â
jadilah guru penggerak yang mampu mewujudkan mimpi menjadi nyata.
Demikianlah sedikit kisah omjay hari ini. Semoga bermanfaat untuk pembaca kompasiana.